Bugiswarta.com, Makassar -- Berikut kisah ARN akronim dari Abdul Rachmat Noer calon walikota Makassar mendatang, dimana sebelumnya telah diurai jejak kehidupannya hingga akhirnya kita tuangkan alasnnya mengabdi melalui jalur politik.
Baca Berita Sebelumnya :
Penghargaan
Abdul Rachmat Noer termasuk type manusia unik, tidak terlalu suka diberi penghargaan, apalagi jika penghargaan itu diberikan oleh lembaga abal-abal.
Dia pernah ditawari penghargaan oleh organisasi yang menurutnya tidak masuk diakalnya. Biarlah Tuhan yang menilai hasil kerja saya, bukan manusia yang menilai, begitu prinsip ARN.
Selama berkiprah di PT. Semen Tonasa, berbagai prestasi dan penghargaan diraihnya. Diantaranya peserta terbaik Enrich Leadership Program 2010 oleh Coporate Leadership Development Institute (CLDI), sebagai lulusan terbaik pada Global Leardership Development Program (GLDP) 2013 oleh Semen Indonesia.
Penghargaan Pengabdian Sebagai Karyawan Untuk 10 Tahun, 20 Tahun, 25 Tahun, dan penghargaan dari PMI Makassar untuk Pendonor Darah ke 25 tahun 2019.
Penghargaan lain yang diterima saat menjabat Ketua Koperasi Karyawan Semen Tonasa dengan meraih predikat Koperasi Terbaik se-Kabupaten Pangkep tahun 2013 dari Bupati Pangkep, Koperasi Terbaik se Sulsel tahun 2014 dari Gubernur Sulawesi Selatan, Koperasi Terbaik Nasional dan Penerima Koperasi Award 2014 dari Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
“Saya juga sering diundang dan tampil sebagai nara sumber diberbagai forum baik itu diselenggarakan pihak perguruan tinggi, lembaga kemahasiswaan, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan maupun LSM,” jelasnya.
Hijrah ke Panggung Politik
Niat awalnya ingin menyempurnakan pengabdian di PT. Semen Tonasa sampai pension atau mengabdi selama 30 tahun namun keinginan tersebut berubah saat dia melihat peluang bertarung di Pilkada Makassar terbuka lebar. Kemenangan kotak kosong menurutnya adalah pintu baginya untuk hijrah ke panggung politik.
Menurut Rachmat, migrasi dari dunia bisnis ke dunia politik adalah hal yang biasa yang dilakukan banyak orang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Salah sattu contoh nyata, wakil presiden SBY dan Joko Widodo M. Jusuf Kalla.
Sebagai putera daerah yang lahir dan dibesarkan di kota Makassar, dia ingin berkontribusi langsung dalam proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan warga Makassar.
“Saya maju di Pilkada Makassar bukan untuk mencari kekuasaan , harta atau jabatan. Karena bagi saya, hal seperti itu sudah saya miliki saat ini. Niat saya hanya ingin melihat kota ini menjadi kota yang paling maju di Indonesia dan warganya sejahtera, adil dan makmur,” tutup ARN. (*)