![]() |
Berpuasa Ramadhan tak hanya
berdampak positif pada kehidupan spiritual kita saja, melainkan juga bermanfaat
bagi kesehatan tubuh. Puasa terbukti mampu menurunkan kadar gula darah,
menggunakan simpanan lemak sebagai energi, dan menghilangkan racun berbahaya.
Berikut manfaat puasa Ramadhan yang
salah satu di antaranya adalah mengatasi kecanduan, seperti dilansir dari laman
Vogue Arabia, Senin 29 Mei 2017.
1.
Mengurangi nafsu makan
Turun berat badan hanyalah 'bonus'
dari puasa Ramadhan. Berkurangnya konsumsi makan
sehari-hari ketika puasa Ramadan membuat perut menyusut secara perlahan. Itu
artinya porsi makan pun ikut menyusut karena Anda akan cepat merasa kenyang.
2.
Menurunkan kadar kolesterol
Tim kardiolog di UAE menemukan,
individu yang berpuasa di Bulan Ramadan cenderung mengalami penurunan kadar
kolesterol dalam darah.
Kadar kolesterol yang turun
meningkatkan kesehatan kardiovaskular sehingga mengurangi risiko penyakit jantung,
serangan jantung, atau stroke. Bila Anda tetap menjalankan pola makan sehat
selepas Ramadan, Anda akan lebih mudah menjaga kadar kolesterol tetap normal.
3.
Mengatasi kecanduan
Kecanduan atau kebiasaan buruk bisa
muncul dalam berbagai bentuk. Ramadan merupakan momen yang tepat untuk
mengatasinya.
Ketika Anda berhenti melakukan
kebiasaan seperti misalnya merokok atau mengudap makanan manis, tubuh secara
perlahan akan terbiasa dengan hal itu hingga kebiasaan Anda pun akan memudar
secara alami.
Mengutip Qatar Tribune, Dr. Ahmad Al-Mulla, kepala klinik berhenti merokok di Hamad Medical Corporation, juga
mendukung individu yang menggunakan Ramadhan sebagai ajang berhenti merokok.
"Rokok mengandung lebih dari 45
zat beracun yang bisa menyebabkan kanker. Berolahraga, minum banyak air setelah
berbuka, dan menghabiskan sedikit waktu dengan teman-teman atau anggota
keluarga yang merokok bisa membantu mengurangi keinginan untuk merokok,"
ujarnya.
4.
Memerangi depresi
Saat puasa Ramadhan, keluarga menjadi lebih sering berkumpul untuk sahur,
berbuka, dan beribadah bersama. Kondisi tersebut terbukti mampu memberi dampak
positif terhadap kesehatan mental.
"Melakukan puasa bersama-sama
membuat keluarga serta lingkungan sosial menjadi lebih dekat," ujar
psikolog Susan Jones. "Ini kerap kali membantu individu yang mengalami
depresi dan kesepian menjadi teryakinkan bahwa mereka tak sendirian,"
lanjutnya.
5. Detoks
tubuh
Saat berpuasa, pola makan jadi
berubah. Ada beberapa jenis makanan yang biasa kita makan sehari-hari jadi
tidak lagi dikonsumsi ketika Ramadan. Sebaliknya, asupan makanan dan gizi
seimbang jadi lebih diperhatikan.
Tidak makan dan minum selama lebih
dari setengah hari juga membantu tubuh menggunakan cadangan lemak yang biasanya
menumpuk menjadi energi. Ini membantu tubuh melepaskan zat-zat beracun dari
timbunan lemak yang selama ini tersimpan.
Disadur dari Liputan6/healthinfo
MULIANA AMRI