Klarifikasi Budiono tersebut disampaikan ke BUGISWARTA.com menyusul sorotan aktivis lembaga swadaya masyarakat Mukhawas Rasyid bahwa diduga ada upeti sebesar 20 persen dari kontraktor untuk mendapatkan proyek di Dinas Perkimtan yang diduga mengalir ke oknum pejabat Dinas Perkimtan Bone
Budiono membantah dugaan tersebut, menurutnya tidak ada upeti atau setoran yang ia terima.
"Kalau saya tidak ada itu, saya tidak tahu kalau ada setoran-setoran seperti itu, tapi saya tidak tau kalau sebelum saya menjabat sebagai kepala dinas disini" kata Budiono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 27 Desember 2021.
Budiono menegaskan jangankan setoran kontraktor yang mengarah kepada dirinya, bahkan ia tidak kenal akrab dengan kontraktor yang mendapatkan pekerjaan di Perkimtan.
"Bagaimana mau ada setoran atau upeti, kenal akrab dengan kontraktor saja tidak, palingan kontraktor masuk keruangan saya kalau ada mau saya tandatangani," katanya
Budiono juga menampik jika ada pejabat di dinas yang dipimpinya itu menerima setoran upeti proyek.
"Saya sudah panggil semua pejabat di perkimtan termasuk semua PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang ada disini, mereka membantah semua, tidak ada yang main-main seperti itu," katanya
Sebelumnya Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Latenritatta Mukhawas Rasyid mengendus dugaan upeti atau gratifikasi proyek sebesar 20 persen yang ada di Dinas Perkimtan yang mengalir ke oknum pejabat dinas Perkimtan
Ihwal dugaan gratifikasi itu menurut Mukhawas berdasarkan pengaduan sejumlah kontraktor yang merasa diperas oleh oknum pejabat dengan keharusan memberikan sukses fee sebesar 20 persen. Keharusan sukses fee itu berakibat buruknya kualitas pekerjaan proyek.
ANWAR MARJAN II USMAN AL KHAIR