 |
BUGISWARTA.com, Bone -- Anggota Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Fraksi Partai Persatuan Pembagunan (PPP) H. Andi Jamaro Dulung melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama para Guru se-Kabupaten Bone di Gedung PKK Kabupaten Bone. Senin 17 April 2017.
Anggota MPR RI, H. Andi Jamaro Dulung yang akrab dengan sebutan AJD memaparkan mengenai mengapa guru yang menjadi sasaran utama sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ia mengatakan,
"Dipilihnya guru sebagai sasaran sosialisasi karena guru merupakan kelompok strategis yang memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-nilai yang semakin tergerus. Kenapa guru? karena kelompok strategis memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-nilai dalam sosialisasi sehingga kita harapkan para guru yang menerima sosialisasi ini bisa menyampaikan kepada murid-muridnya dengan baik," ungkap AJD selaku Ketua Umum Ikatana Alumni Universitas Negeri Makassar (IKA UNM).
Pria kelahiran Soppeng 12 Desember 1960 melanjutkan penuturannya, kata dia, salah satu tujuan dilakukannya sosialisasi ini untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai dasar yang luhur yang disepakati dalam kehidupan berbangsa dan negara yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan hukum negara, dan NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Indonesia.
"Ini telah kita sepakati bersama dan harus menjadi pijakan bersama dan menjadi penguatan nilai-nilai empat pilar demokrasi agar bisa mencegah globalisasi yang kelewat batas maupun paham-paham yang keliru", kuncinya.
Melihat situasi negara yang begitu banyak mendapat cobaan dari luar, Sulaiman selaku ketua Panitia Pelaksana bersama para guru yang tergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan IKA UNM Bone mengakui dan merasa sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Usai kegiatan, beberapa guru SMA Negeri 1 Watampone menanggapi mengenai sosialisasi empat pilar kebangsaan ini mengatakan, sosialisasi ini menjadi penyegaran kembali bagi para guru tentang nilai-nilai empat pilar demokrasi. Kita sebagai guru diharapkan bisa lebih menghayati materi tersebut dan bisa menyampaikannya kembali kepada para siswa di sekolah.
MANSUR/MULIANA AMRI
Anggota MPR RI, H. Andi Jamaro Dulung yang akrab dengan sebutan AJD memaparkan mengenai mengapa guru yang menjadi sasaran utama sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ia mengatakan,
"Dipilihnya guru sebagai sasaran sosialisasi karena guru merupakan kelompok strategis yang memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-nilai yang semakin tergerus. Kenapa guru? karena kelompok strategis memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-nilai dalam sosialisasi sehingga kita harapkan para guru yang menerima sosialisasi ini bisa menyampaikan kepada murid-muridnya dengan baik," ungkap AJD selaku Ketua Umum Ikatana Alumni Universitas Negeri Makassar (IKA UNM).
Pria kelahiran Soppeng 12 Desember 1960 melanjutkan penuturannya, kata dia, salah satu tujuan dilakukannya sosialisasi ini untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai dasar yang luhur yang disepakati dalam kehidupan berbangsa dan negara yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan hukum negara, dan NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Indonesia.
"Ini telah kita sepakati bersama dan harus menjadi pijakan bersama dan menjadi penguatan nilai-nilai empat pilar demokrasi agar bisa mencegah globalisasi yang kelewat batas maupun paham-paham yang keliru", kuncinya.
Melihat situasi negara yang begitu banyak mendapat cobaan dari luar, Sulaiman selaku ketua Panitia Pelaksana bersama para guru yang tergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan IKA UNM Bone mengakui dan merasa sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Usai kegiatan, beberapa guru SMA Negeri 1 Watampone menanggapi mengenai sosialisasi empat pilar kebangsaan ini mengatakan, sosialisasi ini menjadi penyegaran kembali bagi para guru tentang nilai-nilai empat pilar demokrasi. Kita sebagai guru diharapkan bisa lebih menghayati materi tersebut dan bisa menyampaikannya kembali kepada para siswa di sekolah.
MANSUR/MULIANA AMRI