Unik, Permainan Rakyat Sambut Hari Jadi Soppeng ke-756 Hingga ke Pelosok Desa -->
Cari Berita

Unik, Permainan Rakyat Sambut Hari Jadi Soppeng ke-756 Hingga ke Pelosok Desa

Para pelajar ini melombakan permainan tradisional Bugis/Massallo
BUGISWARTA.com, Soppeng -- Permainan tradisional Bugis yang nyaris punah dimainkan oleh anak-anak atau dapat dikatakan permainan yaag seolah-olah ditelan zaman, terlihat kembali dimainkan oleh sekumpulan anak-anak. Hampir semua sekolah yang terdapat di Kabupaten Soppeng mempertandikankan permainan tradisional Bugis di masing-masing wilayah kecamatan dan pemain yang terbaik dikirim bertanding di tingkat kabupaten.

Baca Juga : Semarakkan Hari Jadi Soppeng ke-756, Olahraga Tradisional di Pertandingkan


Kerinduan terhadap permainan tempo dulu, menjadi pengingat di masa-masa remaja dahulu. Terdapat permainan yang dinamakan jeka, massallo, dan berbagai jenis permainan rakyat lainnya yang turut diperlombakan untuk menyambut Hari Jadi Soppeng (HJS) ke-756.

Bukan hanya itu, kebiasaan masyarakat seperti marrengngeng atau memburu babi di tengah hutan juga menjadi agenda kegiatan dalam rangka menyambut Hari Jadi Soppeng di kepemimpinan Akar Super ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh bugiswarta.com, permainan tradisional rakyat bugis tersebut diikuti oleh peserta dari masyarakat umum dan pelajar dari setiap kecamatan se-Kabupaten  Soppeng yang jumlah pesertanya sebanyak 336 orang.
"Pemerintah Daerah menyambut baik acara ini sebagai langkah konkrit yg bernilai positif dalam menggelorakan kembali olahraga tradisional kita sebagai salah satu produk budaya lokal yang mesti kita lestarikan", kata Asisten II Pemkab Soppeng Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs. H. A. Akbar Nur Tahir, M.Si.
Akbar Nur Tahir melanjutkan penuturannya dengan mengatakan bahwa permainan olahraga tradisional yang dipentaskan pada kegitan menyambut Hari Jadi Soppeng tentunya akan menggugah kembali kesadaran kesadaran kita betapa pentingnya menggali, memelihara, dan melestarikan budaya bangsa khusunya di daerah tanah bugis.

"Sebagai kearifan lokal yang akan memperkuat jati diri kita di tengah peradaban modern ini, saya berharap melalui kegiatan ini menjadi momen yang baik untuk terus berupaya menghidupkan permainan olahraga tradisional", harapnya.

Menurut Akbar, kegiatan seperti ini sangat sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah yakni mendorong tingkat partisipasi  masyarakat untuk berkreasi, berinovasi, serta beraktivitas melalui budaya gotong royong. Bersama dengan visi dan misi pemerintah yang melayani masyarakat dengan lebih baik harus dimaknai bahwa sebagai pemerintah daerah saat ini, bertindak sebagai pelayan dan abdi masyarakat‎ adalah sebuah tugas yang harus diemban oleh pemerintah.

USMAN AL-KHAIR/MULIANA AMRI