BUGISWARTA.COM, Bone --- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bone kembali menyuarakan kegelisahan terkait belum cairnya Dana Desa (DD) Tahap II tahun berjalan. Hingga kini, ratusan desa di Kabupaten Bone masih menunggu kejelasan, sementara pemerintah pusat belum memberikan informasi pasti mengenai waktu pencairan.
Ketua APDESI Bone Andi Mappakaya Amier menegaskan bahwa ketidakjelasan tersebut telah berdampak pada banyak program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa.
Sejumlah kegiatan terhambat karena anggaran yang seharusnya digunakan sejak beberapa bulan lalu belum masuk ke kas desa.
“Para kepala desa sudah bekerja sesuai perencanaan, tetapi tanpa anggaran tentu kegiatan tidak bisa berjalan maksimal. Kami butuh kejelasan, bukan janji,” ujar Andi Mappakaya Amier
Atas situasi itu, APDESI Bone menjadwalkan untuk melakukan audiensi langsung ke Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Keuangan dalam waktu dekat, Langkah ini diambil karena komunikasi yang dilakukan selama ini dinilai belum memberikan kepastian apa pun.
Rombongan APDESI Bone direncanakan berangkat pada Kamis 20 November guna meminta penjelasan resmi mengenai penyebab keterlambatan serta memastikan kapan Dana Desa Tahap II secara pasti dapat dicairkan, ia berharap pemerintah pusat dapat mengevaluasi mekanisme penyaluran yang selama ini kerap menimbulkan kendala teknis.
"Kami berharap ada solusi cepat, Desa menunggu, masyarakat menunggu, Ini menyangkut keberlangsungan pembangunan dan pelayanan,” tegasnya.
Sementara itu, para kepala desa di Bone juga mendesak agar pemerintah daerah turut memfasilitasi dan mengawal proses tersebut agar pencairan dapat segera direalisasikan.
Dengan rencana kunjungan ke Jakarta ini, APDESI Bone berharap seluruh tahapan penyaluran Dana Desa bisa kembali berjalan normal dan tidak lagi menimbulkan ketidakpastian bagi pemerintah Desa.
