Bugiswarta.com, Bone — Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bone tengah bersiap menyelenggarakan agenda besar Musyawarah Cabang (Musycab) ke-XXVII. Perhelatan ini menjadi momentum penting bagi proses regenerasi kepemimpinan sekaligus ajang konsolidasi kader dalam menentukan arah gerakan organisasi ke depan.
Musycab yang rencananya digelar pada akhir bulan ini mengangkat tema: “Meneguhkan Identitas, Mendaulatkan Gerakan di Bumi Arung Palakka.” Tema tersebut diyakini merepresentasikan semangat kolektif kader IMM Bone dalam memperkokoh identitas Ikatan sekaligus memperluas kontribusi gerakan mahasiswa di tengah masyarakat.
Dalam forum tertinggi kedaulatan kader ini, persaingan internal dipastikan berlangsung dinamis. Tercatat, dua kader terbaik IMM Bone telah menyatakan kesiapan mereka untuk maju sebagai calon Ketua Umum PC IMM Bone periode 2025–2026. Kehadiran dua kandidat ini membuat arena Musycab diprediksi berjalan ketat, dengan masing-masing membawa visi dan misi berbeda, namun tujuan besarnya tetap sama: menjadikan IMM Bone sebagai pusat pergerakan mahasiswa yang berkemajuan.
Kedua kandidat dipercaya memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat di lingkungan Ikatan, serta pengalaman dalam mengelola berbagai program kerja organisasi. Dukungan kader dari berbagai komisariat akan menjadi faktor penentu dalam menentukan siapa yang akhirnya dipercaya memimpin PC IMM Bone untuk satu tahun ke depan.
Selain kursi Ketua Umum, perhatian juga tertuju pada pemilihan formatur. Sebanyak 14 calon formatur telah mendaftarkan diri untuk bersaing mengisi jajaran kepengurusan baru. Jumlah ini mencerminkan antusiasme tinggi kader IMM Bone untuk terlibat dalam perumusan kebijakan strategis dan program kerja Ikatan.
Formatur terpilih nantinya akan memiliki peran penting dalam menggerakkan roda organisasi bersama Ketua Umum. Mereka diharapkan mampu menyusun komposisi kepengurusan yang solid, responsif terhadap isu-isu kebangsaan, dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa Bone.
Ketua Panitia Pelaksana Musycab, Immawan Asriadi, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar pergantian pengurus, melainkan momentum kolektif untuk meneguhkan kembali arah perjuangan Ikatan.
“Musycab ini adalah wadah kedaulatan tertinggi kader. Ini bukan hanya soal pergantian pimpinan, tapi tentang komitmen kolektif untuk memperkuat identitas keilmuan, keagamaan, dan kemahasiswaan. Kami berharap Ketua Umum dan Formatur terpilih dapat mendaulatkan gerakan IMM sebagai kekuatan perubahan yang nyata di Bone,” ujarnya.
Menurut Asriadi, tema yang diusung tahun ini lahir dari refleksi panjang atas kiprah IMM di tengah masyarakat Bone. Dengan meneguhkan identitas, IMM ingin memastikan jati diri kader tetap terjaga, baik dalam tradisi intelektual, sikap keagamaan, maupun pengabdian sosial. Sementara semangat “mendaulatkan gerakan” menandai tekad bersama untuk menjadikan IMM sebagai pelopor perubahan yang bermanfaat bagi daerah.
Musycab ke-XXVII tidak hanya berfokus pada pemilihan Ketua Umum dan Formatur. Rangkaian kegiatan juga mencakup evaluasi terhadap program kerja periode sebelumnya, perumusan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), serta penetapan rekomendasi internal maupun eksternal.
Evaluasi program kerja akan menjadi bahan penting untuk mengukur sejauh mana capaian organisasi dalam satu tahun terakhir. Dari hasil evaluasi itulah kemudian disusun GBHO sebagai panduan gerak IMM Bone ke depan. Sementara itu, rekomendasi internal diharapkan dapat memperkuat konsolidasi kader, sedangkan rekomendasi eksternal akan diarahkan pada kontribusi nyata IMM terhadap isu-isu lokal, regional, hingga nasional.
Puncak Musycab tentu saja adalah pemilihan Ketua Umum dan Formatur, yang dipastikan menjadi momen paling dinanti seluruh kader. Suasana demokratis, keterbukaan, serta musyawarah mufakat diyakini akan mewarnai proses pemilihan tersebut.
Musyawarah Cabang ini diharapkan menjadi ajang penyatuan gagasan sekaligus memperkokoh solidaritas kader. Seluruh pimpinan komisariat hingga simpatisan IMM Bone diimbau hadir untuk menyukseskan perhelatan akbar tersebut.
Partisipasi aktif seluruh elemen IMM akan menunjukkan komitmen kuat terhadap kesinambungan perjuangan Ikatan. Dengan demikian, Musycab bukan hanya sekadar agenda rutin lima tahunan, tetapi menjadi ruang lahirnya ide-ide segar, energi baru, dan kepemimpinan yang visioner.
Sebagai salah satu cabang yang cukup berpengaruh, IMM Bone kerap melahirkan kader yang tidak hanya aktif di tingkat lokal, tetapi juga menorehkan kiprah di tingkat nasional. Karena itu, regenerasi kepemimpinan kali ini menjadi penentu penting dalam menjaga eksistensi sekaligus memperluas pengaruh Ikatan.
Dengan dua kandidat Ketua Umum yang siap bertarung secara sehat dan 14 calon formatur yang penuh semangat, Musycab IMM Bone ke-XXVII dipastikan menjadi ajang pembelajaran demokrasi yang nyata bagi para kader muda Muhammadiyah.
Lebih jauh, Musycab ini juga diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan baru yang tidak hanya kuat dalam ideologi Ikatan, tetapi juga adaptif terhadap dinamika zaman, inovatif dalam merancang program, dan progresif dalam mengawal isu-isu kemahasiswaan serta kebangsaan
Dengan segala rangkaiannya, Musycab IMM Bone ke-XXVII menjadi momentum penting yang sarat makna. Persaingan dua kandidat Ketua Umum dan 14 calon formatur bukan hanya sekadar kontestasi, tetapi juga wujud dari semangat kolektif kader untuk terus menjaga marwah Ikatan.
“Seluruh kader dan simpatisan IMM Bone diharapkan dapat hadir dan menyukseskan Musyawarah Cabang ke-XXVII ini sebagai wujud komitmen terhadap kesinambungan dan kemajuan Ikatan di Bumi Arung Palakka,” tegas panitia.
Melalui Musycab ini, IMM Bone kembali menegaskan perannya sebagai kawah candradimuka kader Muhammadiyah yang berorientasi pada ilmu, iman, dan amal. Regenerasi kepemimpinan diharapkan mampu membawa Ikatan semakin berdaya, bermartabat, dan memberi kontribusi nyata bagi Bone, Sulawesi Selatan, hingga Indonesia secara keseluruhan.