Bugiswarta.com, Bengkayang — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan lonjakan signifikan dalam produksi jagung nasional. Dalam sambutannya saat menghadiri Panen Raya Jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6), Prabowo menyampaikan bahwa produksi jagung pada kuartal pertama tahun ini meningkat hampir 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Bahwa laporan tadi saya terima, kuartal pertama peningkatan produksi kita sudah 48%, hampir 50% peningkatannya. Yang sekitar 6 juta ton kuartal pertama tahun lalu, ya sekarang sudah mendekati 9 juta ton,” kata Prabowo di hadapan para petani dan warga setempat.
Kenaikan tajam ini disebut Prabowo sebagai hasil nyata dari sinergi berbagai pihak dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dari aparat keamanan, teknokrat, akademisi, hingga para petani, dalam mewujudkan swasembada pangan.
Prabowo juga menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari kerja keras, inisiatif, dan strategi nasional yang terarah.
“Keberhasilan diraih keringat, pikiran, tenaga, keberanian, inisiatif, dengan hati yang bersih dari semua unsur,” ujar Prabowo.
Dalam acara panen raya itu Prabowo juga menyampaikan optimisme bahwa Indonesia tidak hanya akan swasembada, tetapi juga menjadi eksportir utama jagung di kawasan. Dalam momen itu pula Prabowo secara langsung melepas ekspor perdana 1.200 ton jagung Indonesia ke Malaysia dari Tanah Borneo. Ini menjadi babak penting menuju visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Indonesia tidak hanya swasembada pangan. Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Kenaikan produksi jagung ini datang tidak lama setelah pemerintah mengumumkan pencapaian cadangan beras nasional yang tembus 4 juta ton, yang merupakan level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.