Pelajar Muhammadiyah Bone Dapat Edukasi JKN: Literasi Kesehatan Sejak Dini di Era Digital -->
Cari Berita

Pelajar Muhammadiyah Bone Dapat Edukasi JKN: Literasi Kesehatan Sejak Dini di Era Digital


BUGISWARTA.COM, BONE – Di tengah dinamika kehidupan pelajar yang kerap diwarnai dengan aktivitas belajar, organisasi, dan kegiatan sosial, sebuah momen berbeda tersaji di Dapoer24Bone, Kamis (12/06/2025). Forum Komunikasi OSIS/OSIM Se-Kabupaten Bone (FK2O) menggandeng BPJS Kesehatan Cabang Watampone untuk menggelar kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) kepada para pelajar Muhammadiyah Bone.


Kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial. Di balik susunan kursi dan layar presentasi, terbangun ruang diskusi hangat antara pelajar dan narasumber seputar pentingnya memahami Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Literasi kesehatan menjadi kata kunci, sekaligus bekal bagi generasi muda untuk lebih sadar terhadap perlindungan diri dan keluarga mereka ke depan.


Zulfikar Tabara, Staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Watampone, hadir sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan bahwa Program JKN merupakan bentuk nyata perlindungan sosial yang dijamin negara, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.


"Program JKN ini wajib diikuti oleh seluruh masyarakat, termasuk warga negara asing yang telah tinggal dan bekerja di Indonesia minimal enam bulan. Maka penting untuk kita semua memastikan bahwa diri dan keluarga sudah menjadi peserta JKN," ujar Fikar, sapaan akrabnya.


Tidak berhenti di situ, Zulfikar juga menyinggung soal manfaat layanan JKN dan pentingnya pembayaran iuran tepat waktu. Ia mengulas skema pembiayaan bagi peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) secara rinci.


"Untuk peserta segmen PPU, besar iurannya adalah 5% dari gaji dan tunjangan tetap. Pemberi kerja menanggung 4%, dan 1% ditanggung pekerja. Iuran ini sudah mencakup peserta beserta istri atau suami dan tiga anak," tambahnya.


Sesi edukasi dilanjutkan oleh Aswin Agustiansyah, Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Watampone. Ia memaparkan pentingnya NIK (Nomor Induk Kependudukan) sebagai identitas tunggal untuk mengakses layanan JKN.


"Kini, cukup dengan menunjukkan NIK, peserta sudah dapat mengakses seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS. Selain itu, peserta juga bisa menggunakan kartu digital lewat Aplikasi Mobile JKN," jelas Aswin.


Melalui aplikasi ini, peserta bisa menikmati berbagai fitur seperti penggantian Faskes, antrean online, layanan Pandawa, Care Center 165, hingga fitur keamanan seperti Aman JKN. Semua dirancang agar pelayanan kesehatan bisa dijangkau lebih mudah dan cepat.


Bagi Nizam, Dewan Pengarah OSIS dalam FK2O Bone, acara ini punya makna tersendiri. Ia merasa, informasi semacam ini jarang disentuh dalam kegiatan pelajar sehari-hari.


"Kami dari FK2O sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan Watampone atas edukasi yang diberikan. Ini menjadi momentum penting bagi pelajar untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya jaminan kesehatan. Di usia muda pun, kita tetap butuh perlindungan," ujar Nizam penuh semangat.


Kegiatan ini membuktikan bahwa pelajar bukan hanya objek kebijakan, tetapi juga subjek penting dalam membangun kesadaran kesehatan sejak dini. Di tengah era digital dan kemajuan teknologi, sinergi antara lembaga negara dan pelajar menjadi fondasi baru bagi masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya perlindungan kesehatan.