Novita Wijayanti Sebut Prabowo Adalah Presiden Sejati Kaum Buruh -->
Cari Berita

Novita Wijayanti Sebut Prabowo Adalah Presiden Sejati Kaum Buruh


BUGISWARTA.COM, — Di tengah ribuan massa buruh yang memadati kawasan Monas untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, satu kalimat Presiden Prabowo Subianto menggema paling keras “Saya merasa menjadi Presidennya Buruh, Presidennya Petani, Presidennya Nelayan, Presidennya Orang Susah.”


Pernyataan yang diucapkan penuh semangat dan kejujuran ini, tidak hanya menggetarkan panggung Monas, tetapi juga menyentuh hati para politisi yang selama ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. 


Salah satunya adalah Novita Wijayanti, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, yang menyebut pidato Prabowo sebagai cerminan nyata dari hubungan emosional dan sejarah panjang antara Prabowo dengan kaum buruh, apalagi Prabowo adalah Presiden ke dua setelah Presiden Soekarno yang hadiri acaea peringatan buruh di Indonesia.


“Apa yang disampaikan Pak Prabowo itu sangat wajar dan tulus. Karena dalam perjalanan politiknya, kaum buruh adalah yang paling setia. Lima kali beliau maju Pilpres, buruh tak pernah meninggalkannya,” ujar Novita.


Sebagai anggota legislatif yang selama ini aktif menyuarakan kepentingan masyarakat, Novita menegaskan bahwa Fraksi Partai Gerindra akan sepenuhnya mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan program-program nyata yang memperjuangkan kesejahteraan buruh.


Bagi Novita, Hari Buruh bukan sekadar ritual tahunan. Ia melihatnya sebagai momentum penting untuk mengakselerasi perbaikan ekosistem ketenagakerjaan dan investasi nasional. Dengan mengedepankan pekerja sebagai aktor utama pembangunan, maka Indonesia akan semakin siap menjemput Visi Emas 2045.


“Pekerja adalah tulang punggung pembangunan. Tanpa kesejahteraan yang adil, mustahil kita membangun iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan,” ucap legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap itu.


Ia pun mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan serikat buruh dalam merumuskan kebijakan yang pro-pekerja, seperti insentif bagi perusahaan yang menjunjung tinggi hak pekerja, dan pelatihan keterampilan (upskilling) agar pekerja Indonesia mampu bersaing di era global.


“Investor akan percaya diri jika tenaga kerja kita produktif, terlindungi, dan memiliki daya saing,” tambahnya.


Dalam pidatonya di Monas, Presiden Prabowo mengenang perjalanan lima kali maju sebagai calon presiden, dengan empat kekalahan beruntun. Namun kaum buruh, menurutnya, selalu hadir dan mendukung penuh.


Presiden Prabowo juga menyampaikan komitmen untuk memerangi kemiskinan, memperluas akses pendidikan gratis, serta meningkatkan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahkan, ia menyinggung isu krusial dunia kerja penghapusan sistem outsourcing, yang langsung menuai respons positif dari para buruh.