Kemitraan Strategis: Mengembangkan Industri Mie Halal Berbasis Kearifan Lokal -->
Cari Berita

Kemitraan Strategis: Mengembangkan Industri Mie Halal Berbasis Kearifan Lokal


Narasumber: Pak Johan (Owner_Gilingan Mie) Oleh: Irma Martawati (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Bone, Prodi Ekonomi Syariah)

Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki pasar yang sangat besar dan terus berkembang untuk produk halal. Di sisi lain, kekayaan kearifan lokal Indonesia menyimpan beragam potensi sumber daya alam dan praktik pengolahan pangan tradisional yang unik dan bernilai. 


Industri mie, sebagai salah satu produk pangan yang populer dan dikonsumsi secara luas, memiliki peluang besar untuk dikembangkan dengan mengintegrasikan prinsip halal dan memanfaatkan keunggulan kearifan lokal. Namun, potensi ini belum sepenuhnya tergali dan dioptimalkan. Kemitraan strategis antara berbagai pihak, termasuk pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal, menjadi kunci untuk mewujudkan pengembangan industri mie halal yang berkelanjutan dan berdaya saing, sekaligus melestarikan dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.


Bapak Johan Owner dari Gilingan Mie menceritakan awal membuka usahanya ini, di sertai dengan tekad yang kuat dan juga pertimbangan, dengan berbagai jatuh bangun yang ia rasakan dan perjuangan memasarkan produk gilingan mie-nya.


“Awal merintis produksi sangat kurang, dan pemasaran juga kurang, serta keberadaan usaha gilingan mie ini belum dikenal dengan masyarakat luas, sehingga hanya memproduksi sesuai pesanan saja,” tuturnnya.


Namun seiring belalunya waktu usahanya mulai di ketahui dengan masyarakat, tetapi mengalami kendala dari segi bahan baku seperti terigu, stok yang ia miliki tidak cukup dan juga bahan-bahan lainnya. Karena hal itu pak Johan berusaha untuk mendapat stok bahan baku dengan menjalin mitra sebagai penyedia bahan baku utama yaitu tepung terigu.


“Untuk menghindari stok bahan baku yang kurang, saya akhinya menjalin mitra dengan PT. Indomarco sebagai penyedia bahan baku tepung, dengan sistem pembayaran kredit waktu selama dua minggu dengan cara transfer” pungkasnya.


“Selain itu saya juga memenuhi bahan baku lainnya seperti bumbu dari toko 89, toko azizah dan juga di Surya Indah Palakka, dengan pembelian langsung” sambungnya.


Dengan adanya kemitraan, memberikan kemudahan jalannya usaha dari bapak johan, yang awalnya sempat mengalami kekurangan bahan baku, atau stok bahan baku yang kurang, sekarang sudah tidak mengalami lagi kekurangan bahan baku untuk membuat mie.


Penjualan dilakukan secara langsung, pembeli kebanyakan datang langsung ke tempat produksi rumah pak Johan. Awalnya hanya memiiki 3 pekerja dan sekarang telah bertambah menjadi 5 pekerja yang bertugas setiap hari dalam memproduksi gilingan mie. Pak Johan juga sangat memperhatikan kualitas dari produksi mie yang di buatnya sebagai bentuk tanggungjawab produksi mie yang dimilikinya.


Keberadaan usaha gilingan mie milik pak Johan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang juga memiliki usaha yang berhubungan dengan mie dan juga keperluan rumah tangga.


 Begitupun dengan respon pemerintah yang dirasakan bapak Johan sangat mendukung dan mengarahkannya dalam pengurusan sertifikat halal untuk produknya, sehingga menjadikannya lebih terjamin kehalalannya.


Nah bagi yang berminat bisa datang langsung ke lokasi pembuatan tepatnya di Jl. Mappadeceng Poros Welalange-Komp.Perum depan MIN 7 BONE, atau dapat menghubungi kontak berikut 081332071449.