Indah Menjaga Cita Rasa Bugis Bone Lewat Camilan Tradisional -->
Cari Berita

Indah Menjaga Cita Rasa Bugis Bone Lewat Camilan Tradisional


Indah dengan Aneka Camilan Buatan Bugis Bone ,Narasumber: Ibu Hj. Marwah. S, (Owner_Indah)

Peneliti : Irma Martawati (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Bone,  Prodi Ekonomi Syariah)


Bone, Sulawesi Selatan – Di tengah hiruk pikuk perkembangan industri makanan modern, masih ada ruang istimewa untuk cita rasa tradisional yang mampu membangkitkan nostalgia dan kebanggaan budaya. Di tanah Bugis Bone, Ibu Hj. Marwah menghadirkan secercah keindahan lewat brand camilan tradisional bernama “Indah”, yang mengusung warisan kuliner khas daerah dengan penuh cinta dan dedikasi.


Berlokasi di Jalan Lapawawoi KR Sigeri Biru, BTN Timurama I, “Indah” tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa cerita: tentang resep turun-temurun, tentang perempuan-perempuan tangguh, dan tentang upaya menjaga identitas kuliner lokal di tengah gempuran makanan instan masa kini. Semua bisa langsung menghubungi Ibu Hj. Marwah di +6285242848132, atau langsung mampir ke rumah produksinya yang sederhana tapi penuh kehangatan.


Usaha ini dimulai sejak tahun 2025, saya memiliki beberapa pekerja dari kalangan perempuan yang awalnya berjumlah sembilan orang, namun ketika telah menikah rata-rata berhenti, karena mengurus keluarganya, dan untuk sekarang hanya ada empat orang saja. Pekerja saya juga ada rata-rata dari masyarakat sekitar sini,” tutur Ibu Hj. Marwah, pemilik usaha yang sekaligus menjadi penggerak ekonomi lokal.


Nama “Indah” sendiri diambil bukan hanya sebagai label, tetapi sebagai filosofi. Ia melambangkan keindahan rasa, keindahan tradisi, dan keindahan dalam setiap proses produksi yang dikerjakan secara telaten. Produk-produknya adalah jendela kecil untuk menikmati kekayaan budaya Bugis Bone, mulai dari kerupuk jintang yang khas, bangke yang gurih, baruasa yang manis legit, hingga kerupuk kajompi yang renyah dan unik.


Alhamdulillah, semua produk buatan saya sudah memasuki semua swalayan Surya Indah yang ada di Bone, nah ini karena sudah menjalin bekerja sama, yang biasa digunakan itu sistem MOU jadi sudah aman,” ujar Ibu Marwah dengan penuh syukur. Dengan kerja sama itu, camilan “Indah” tidak hanya tersedia di pasar tradisional, tetapi juga menjangkau masyarakat lebih luas melalui toko-toko modern.


Tak hanya mengandalkan swalayan, “Indah” juga aktif menjual langsung ke konsumen. “Anak saya yang selalu datang untuk mengecek produk kami di semua swalayan sekaligus membawah barang, kami dibayar dengan sistem transfer di Surya Indah, dan itu memudahkan dan juga aman bagi kami,” tambahnya. 


Sementara itu, beliau sendiri masih setia menjual di pasar, dan menantunya di dekat Lapangan Merdeka dan Kodim. “Saya selalu menjual di pasar dan menantu saya tidak jauh dari Lapangan Merdeka atau dekat dari Kodim,” ungkapnya dengan semangat yang membara.


Lebih dari sekadar bisnis, Ibu Hj. Marwah menyadari bahwa camilan-camilan ini adalah bagian dari warisan budaya. Ia tak hanya mempertahankan rasa, tapi juga menata kemasannya agar mampu bersaing di pasar modern. Dengan sentuhan inovasi, “Indah” menjembatani generasi muda dan tradisi leluhur melalui makanan.


Melalui “Indah”, Ibu Hj. Marwah membawa harapan besar: agar camilan Bugis Bone tidak hanya dicintai di tanah kelahirannya, tetapi juga dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional. Dengan kualitas, keaslian rasa, dan semangat pelestarian budaya, “Indah” memang pantas menjadi kebanggaan daerah dan simbol keindahan rasa warisan Nusantara.