ULAWENG, BUGISWARTA.com – Di sebuah sudut sunyi Kabupaten Bone, tepatnya di Ulaweng, sebuah nama mencuat membawa harapan dan kebanggaan. M. Surya Ramadhan, siswa SMAN 15 Bone, mencatat sejarah sebagai wakil Sulawesi Selatan dalam seleksi Calon Paskibraka tingkat Nasional 2025.
Prestasi ini menjadi tonggak bersejarah, bukan hanya bagi sekolahnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Ulaweng, yang selama ini jarang tersorot dalam panggung prestasi nasional.
Anak sulung dari tiga bersaudara itu tumbuh dari keluarga sederhana. Namun keterbatasan tak pernah menyurutkan langkahnya. Di sekolah, ia dikenal sebagai pribadi yang disiplin, rendah hati, dan ulet. Dalam kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, Surya menunjukkan dedikasi luar biasa—datang paling awal, pulang paling akhir. Latihan baris-berbaris hingga pembinaan fisik ia jalani tanpa keluh, menjadikannya teladan bagi teman-temannya.
“Saya mempersiapkan diri saya untuk seleksi yaitu mulai dari awal bulan 1 saya sudah mempersiapkan diri saya untuk seleksi tingkat kabupaten dan alhamdulillah saya terpilih ke provinsi dan sampai lah saya di sekarang ini sebagai calon Paskibraka tingkat pusat mewakili Sulawesi Selatan,” ucap Surya saat diwawancarai.
Ia mengakui bahwa perjalanan ini di luar ekspektasinya. “Saya tidak menyangka bisa terpilih ke tingkat provinsi sampai mewakili Sulsel untuk seleksi Paskibraka tingkat pusat,” tambahnya dengan nada haru.
Kini, fokusnya tertuju pada tahap selanjutnya. “Harapan saya ke depannya semoga pada saat saya mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional saya diberi kelancaran, tidak ada hambatan dan semoga saya dapat lulus seleksi Paskibraka tingkat nasional,” tutur Surya dengan penuh keyakinan.
Prestasi Surya disambut penuh haru dan bangga oleh pihak sekolah. Kepala SMAN 15 Bone, Muhammad Tang, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian muridnya tersebut.
“Ini sejarah. Untuk pertama kalinya SMAN 15 Bone mengirimkan delegasi hingga ke tingkat nasional dalam ajang Paskibraka. Kami bersyukur dan bangga atas capaian luar biasa ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Meski kami berada di Ulaweng, bukan di pusat kota, ternyata kami mampu bersaing. Surya sudah membuktikannya.”
Nama Surya kini sejajar dengan lima siswa terpilih lainnya dari Sulawesi Selatan: Andi Batari Gau (SMAN 17 Makassar), Nadhif Infanteri Ibha (SMAN 1 Gowa), Agnes Marceila (SMAN 2 Toraja Utara), Aliah Sakira (SMAN 14 Makassar), dan Jade Merianty Jenesia Tiwa (SMAN 1 Palopo).
Sebagai anak petani dari pelosok Bone, Surya tidak hanya menembus batas geografis, tapi juga membalik stigma tentang keterbatasan daerah.
“Pesan saya kepada teman-teman yang tidak lulus, jangan patah semangat, jangan terlalu berlarut dalam kekecewaan dan jangan pernah berhenti untuk berusaha, karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” tutup Surya, menyisakan semangat untuk generasi muda lainnya.