Soal Efisiensi Anggaran, Istana: Hilangkan Lemak Belanja APBN, Tak Kurangi Otot -->
Cari Berita

Soal Efisiensi Anggaran, Istana: Hilangkan Lemak Belanja APBN, Tak Kurangi Otot


Bugiswarta.com, Jakarta -- Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, mengibaratkan efisiensi anggaran seperti tubuh manusia. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk menghilangkan "lemak" dalam belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa mengurangi "otot" yang menopang pelayanan publik.


"Efisiensi yang sesuai arahan Presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot," ujar Hasan dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).


Hasan menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini tidak akan mengurangi tenaga dan kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia memastikan bahwa program prioritas yang berkaitan langsung dengan kepentingan publik tetap berjalan seperti biasa.


"Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini," lanjutnya.


Lebih lanjut, Hasan menyebutkan ada empat aspek yang tidak terkena dampak efisiensi anggaran, yaitu gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, pelayanan publik, dan bantuan sosial. Ia menekankan bahwa mitigasi bencana sebagai bagian dari layanan publik tetap berjalan optimal.


"Jadi mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal," katanya.


Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penghematan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Kebijakan ini diperkuat oleh Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, yang menetapkan efisiensi anggaran kementerian/lembaga tahun 2025 sebesar Rp 256,10 triliun.


Anggaran yang diefisiensikan meliputi belanja operasional dan non-operasional, tetapi tidak menyentuh belanja pegawai serta bantuan sosial (bansos), sehingga masyarakat tetap mendapatkan layanan yang dibutuhkan.