Bugiswarta.com, – Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi mendukung Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Medan, sebagai calon Gubernur Sumatera Utara tanpa syarat, muncul beragam spekulasi di masyarakat mengenai langkah politik selanjutnya dari PKS.
Perkembangan ini menarik perhatian, terutama karena terjadi setelah Sekjen PKS memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tentang Presiden Jokowi. Lebih lanjut, kabar terbaru menyebutkan bahwa Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi, berencana mengunjungi DPP PKS. Demikian diungkapkan oleh pengamat politik, Jajat Nurjaman.
“Dari sudut pandang politik, dukungan PKS ini adalah peristiwa politik yang lumrah terjadi. Namun, mengingat PKS saat ini merupakan oposisi pemerintah, langkah ini cukup menarik perhatian masyarakat. Terlebih lagi, posisi PKS di Jakarta saat ini sedang mengincar posisi Cawagub yang sebelumnya telah ditolak oleh partai yang juga mendukung Anies Baswedan,” ujar Jajat, Jakarta, 5 Juli 2024
Jajat menambahkan bahwa pertanyaan apakah PKS akhirnya melunak terhadap Jokowi atau memiliki motif politik lain masih terbuka. Situasi politik di Jakarta yang sangat dinamis memungkinkan adanya perubahan sikap politik. Dalam konteks ini, PKS bisa saja mengalihkan dukungannya kepada kandidat lain, termasuk kemungkinan mendukung Kaesang dalam Pilkada Jakarta.
“Situasi politik terkait kehadiran Kaesang dalam Pilkada hampir sama dengan situasi saat penentuan Gibran sebagai cawapres. Setelah sebelumnya digadang-gadang maju di Jawa Tengah dan Jakarta, akhirnya ia menjadi cawapresnya Prabowo. Pola serupa juga berlaku terhadap Ridwan Kamil. Setelah santer diisukan sebagai kandidat cawapres dan menjadi top survei, akhirnya namanya meredup. Kini, setelah diisukan maju di Jakarta, nama Kaesang muncul. Namun, dalam politik, segala kemungkinan masih bisa terjadi perubahan,” tutup Jajat.
PKS memang sedang berada di persimpangan politik yang menarik. Dukungan mereka terhadap Bobby Nasution bisa dilihat sebagai langkah pragmatis untuk memperkuat posisi mereka di Sumatera Utara. Namun, dukungan ini juga membuka pertanyaan tentang arah dukungan mereka di Jakarta, terutama mengingat posisi PKS yang sedang berusaha mengamankan posisi strategis di ibu kota.
Spekulasi tentang kemungkinan PKS mendukung Kaesang di Pilkada Jakarta semakin menguat setelah muncul kabar tentang rencana kunjungan Kaesang ke DPP PKS.
Kunjungan ini dipandang sebagai sinyal kemungkinan adanya komunikasi politik antara PKS dan Kaesang. Jika PKS benar-benar mengalihkan dukungannya kepada Kaesang, ini akan menjadi langkah politik yang signifikan mengingat hubungan PKS yang selama ini dikenal sebagai oposisi terhadap pemerintahan Jokowi.
Para pengamat politik melihat situasi ini sebagai bukti fleksibilitas dan adaptabilitas PKS dalam merespons dinamika politik yang berkembang. Kemampuan PKS untuk beradaptasi dan mengambil langkah-langkah strategis di tengah perubahan konstelasi politik bisa menjadi kunci untuk memperkuat posisi mereka di berbagai wilayah, termasuk Jakarta.
Namun, dukungan PKS terhadap kandidat dari keluarga Jokowi juga bisa memicu kontroversi di kalangan pendukung setia PKS yang selama ini memposisikan diri sebagai oposisi. Langkah ini bisa dianggap sebagai bentuk kompromi politik yang mungkin tidak diterima oleh semua pihak di dalam partai.
Di sisi lain, bagi Kaesang, dukungan PKS bisa menjadi tambahan kekuatan politik yang signifikan. Dukungan dari partai yang memiliki basis massa kuat seperti PKS bisa membantu memperkuat posisi Kaesang dalam Pilkada Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, dinamika politik ini akan terus berkembang dan menarik perhatian publik. Langkah PKS dalam menentukan arah dukungan mereka akan menjadi salah satu faktor penentu dalam peta politik Jakarta ke depan. Satu hal yang pasti, situasi politik ini menunjukkan betapa dinamis dan tidak terduganya politik Indonesia.