Latoa Production Family, Pemerhati Budaya Bugis yang Mendunia -->
Cari Berita

Latoa Production Family, Pemerhati Budaya Bugis yang Mendunia

Latoa Production Family, Pemerhati Budaya Bugis yang Mendunia

Penulis: Diva Batari Maraja


Pada hari Senin, 8 Juli 2024, Latoa Production Family merayakan hari ulang tahunnya yang ke-4 dengan menggelar pelantikan pengurus organisasi periode 2024-2026 di Aula SMK 7 Watampone, Kabupaten Bone. Organisasi seni berbasis budaya Bugis ini telah mengembangkan keanggotaannya hingga ke berbagai negara di Asia dan Eropa.


Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, SH, menyatakan rasa bangganya terhadap anak muda yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai budayanya. 


"Di zaman yang serba canggih ini, masih ada anak muda yang ikhlas meluangkan waktunya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya daerahnya," ungkapnya.


Tema kegiatan ini adalah “Tulu Parajang Assitellirenna Uluada Latoa”, yang berarti "Tali ikatan erat yang menguatkan perjanjian Latoa." Imran, salah satu tokoh penting dalam Latoa Production Family, menjelaskan lebih lanjut: "Ade Mallaiseng Temmassarang Pada Idi Salaseddi Sibawa Laingnge. Naekkiya Sakke Rupanna Ade’e Natiwi Awatangenna ri Sininna Papajeppuna Rupa Taue," yang artinya, "Perbedaan budaya seharusnya tidak memisahkan kita satu sama lain, melainkan keragaman budaya membawa kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia."


Acara pelantikan pengurus dan perayaan hari ulang tahun Latoa Production Family ini dimeriahkan dengan berbagai pementasan seni lokal Bugis seperti 'Sigajang Laleng Lipa' (saling tikam dalam ikatan satu sarung), 'Osong' (sajak Bugis), tari daerah, dan atraksi 'Maggiri' (menikam diri dengan senjata tajam). 


Selain itu, berbagai organisasi pemerhati kebudayaan dari beberapa kabupaten tetangga seperti Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kabupaten Pinrang turut hadir memberikan dukungan.


Hadir bersama Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, SH, termasuk Satuan Kerja Pemerintah Daerah, Kepala Dinas Pariwisata, Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepala Dinas Perhubungan, serta berbagai organisasi masyarakat seperti Assitobonengeng, Forbes Anti Narkoba, Badan Pemuda Prestasi Olahraga dan Seni Pemuda Pancasila Kabupaten Bone.


Imran Daeng Parani, pendiri sekaligus pembina organisasi ini, menegaskan bahwa tujuan utama Latoa Production Family adalah merawat dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan daerah. 


"Tujuan didirikannya komunitas ini adalah merawat, menjaga, dan melestarikan adat dan budaya sehingga berdaya guna untuk mendidik anggota, berbudi pekerti luhur, bersopan santun, berkasih sayang, dan berbuat baik sesama anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta tetap menjalin silaturahmi antar sesama anggota baik di dunia nyata maupun di media sosial," ungkapnya.


Imran juga menekankan pentingnya silaturahmi dalam mempererat hubungan kekeluargaan dan kebersamaan dalam menjaga, merawat, dan melestarikan adat dan budaya Bugis sedunia. 


"Dengan silaturahmi, hubungan kekeluargaan akan semakin erat dan kebersamaan dalam menjaga, merawat, dan melestarikan adat dan budaya Bugis akan semakin kuat," lanjut Imran dalam sambutannya.


Beberapa pengurus Latoa Production Family yang berdomisili di luar negeri mengikuti acara pelantikan dan pengukuhan ini melalui aplikasi Zoom. Pengurus Latoa Production Family terpilih yang dilantik dan dikukuhkan oleh Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, SH, adalah sebagai berikut: Ketua Umum Andi Sul Jalalil Waliqram, Bahrun sebagai Wakil Ketua, Hamdi Abadi sebagai Sekretaris, Nahar sebagai Wakil Sekretaris, Tuti Aryanti sebagai Bendahara, Rukiawati sebagai Wakil Bendahara, dan Koordinator Harian Ismail.


Di akhir sambutannya, Imran Daeng Matareng menyampaikan pesan yang menginspirasi: "Aja mua mutunu boq maeloq solangi adeq e. Tiwi bawanni rupataue paggangkai mabbaca," yang berarti, "Kamu tidak perlu membakar buku untuk menghancurkan budaya. Buat saja orang berhenti membacanya."


Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelantikan pengurus baru, tetapi juga sebagai sarana memperkuat ikatan antar anggota dan mempromosikan budaya Bugis ke seluruh dunia.


Melalui dedikasi dan kerja keras anggota Latoa Production Family, nilai-nilai budaya Bugis terus terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.