Puisi : Jumat di Kampung -->
Cari Berita

Puisi : Jumat di Kampung

Jumat di Kampung

PUISI -- Di pagi yang lembut, mentari tersenyum hangat, Burung-burung berkicau, menyambut harinya Jumat. Embun pagi merayap di daun yang hijau, Menyapa bumi, menyegarkan setiap jejak langkahku.

Sawah terbentang luas, menghijau di cakrawala, Petani memetik padi, memanen hasil jerih payah. Di pinggir jalan setapak, anak-anak berlari riang, Mengejar layang-layang, melukis langit dengan senyum ceria.


Langit biru cerah, awan berarak perlahan, Di bawahnya terhampar, desa yang penuh kedamaian. Ibu-ibu menyiapkan sarapan, aroma nasi goreng menggoda, Menyatu dengan wangi kopi, menemani pagi yang mesra.


Azan Jumat berkumandang, memanggil jiwa-jiwa yang rindu, Langkah-langkah menuju masjid, dalam ketenangan bersatu. Sejenak meluruhkan penat, dalam sujud yang khusyuk, Mengalun doa-doa, berharap berkah yang penuh.


Matahari siang menyinari dengan kasih, Anak-anak kembali dari sekolah, dengan cerita dan kisah. Di bawah pohon rindang, para tetua berbincang mesra, Mengenang masa lalu, dalam tawa dan canda.


Sore menjelang, langit berwarna jingga merona, Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga melati yang mempesona. Di pematang sawah, petani beristirahat, menikmati senja, Dengan secangkir teh hangat, menutup hari dengan bahagia.


Malam tiba, desa tenang dalam selimut gelap, Suara jangkrik menemani malam, dalam harmoni yang akrab. Bulan purnama bersinar, menerangi malam yang syahdu, Jumat di kampung, dalam damai dan cinta yang selalu baru.