USMAN,S.Pd, MH
BUGISWARTA.com, JAKARTA -- Pilkada 2024 yang akan digelar pada November mendatang menjadi sorotan utama bagi partai politik di Indonesia.
Selain menjadi ajang perebutan kekuasaan di daerah, pentingnya pilkada kali ini terletak pada peran kepala daerah sebagai penyalur program-program nasional yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran.
Untuk mendukung kelancaran program nasional, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah. Oleh karena itu, partisipasi partai politik dalam pilkada menjadi sangat vital, terutama bagi yang mendukung koalisi Prabowo-Gibran.
Namun, menariknya, koalisi dalam pilkada seringkali berbeda dengan koalisi nasional, yang bergantung pada dinamika politik lokal di setiap daerah.
Meskipun partai yang tidak lolos parliamentary threshold juga memiliki basis di daerah, namun penentuan koalisi cenderung lebih beragam. Namun, bagi partai yang sejalan dengan koalisi nasional, terdapat keuntungan politis tersendiri.
Mereka lebih mungkin mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kedekatannya dengan pemerintah pusat.
Keberadaan koalisi yang seragam antara tingkat pusat dan daerah menjadi krusial untuk menjaga konsistensi dalam implementasi program-program nasional.
Dengan demikian, koordinasi antara pemerintah pusat dan kepala daerah akan menjadi lebih lancar dan efektif, sehingga tujuan pembangunan nasional dapat tercapai secara optimal.
Pentingnya keseragaman koalisi ini tidak hanya memastikan keberlangsungan program-program nasional, tetapi juga menunjukkan kesatuan dan konsistensi dalam upaya pembangunan di seluruh negeri.
Dengan demikian, pilkada 2024 bukan hanya sekadar ajang politik lokal, tetapi juga menjadi bagian integral dari perjalanan pembangunan nasional.