Aktivis perempuan Bone , Shary Rahman yang ikut andil dalam aksi aliansi menuding tindakan yang dilakukan ketua KPU Bone jelas telah mencoreng proses Demokrasi di Bumi Arung Palakka.
"Yang pada intinya gerakan ini untuk menegakkan sistem demokrasi yang baik di Kabupaten Bone. Kemudian, dengan adanya permainan kecurangan yang diduga melibatkan ketua KPU Bone, maka dengan tegas kami katakan ini tidak boleh dibiarkan, KPU RI harus mencopot ketua KPU Bone sebelum pelaksanaan Pilkada 2024," Katanya
Shary Rahman yang juga merupakan Ketua Srikandi Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) DKPW Sulsel sangat menyayangkan tindakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bone tidak mampu memberikan kejelasan atas perbuatan Ketua KPU Bone, hingga kata Sahry memunculkan keragu-raguan atas netralitas Bawaslu.
"Memang perlu pengawasan dan pimpinan tertinggi KPU dan Bawaslu harus mengatensi. Karena dalam rekaman video, yang diduga Ketua KPU Bone jelas mengatakan Panwas dan Bawaslu sudah diamankan, berarti kuat dugaan ada oknum dari dua lembaga ini bermain," Lanjutnya
Sementara itu, Jendral Lapangan Eko Wahyudi mengatakan kalau pihaknya telah banyak mengumpulkan bukti atas tindakan pelecehan proses Demokrasi yang dilakukan oleh Yusran, sebagai bahan aliansi Rakyat Bone Menggugat untuk dijadikan acuan dalam gerakan Demonstrasi.
"Saya kira bukti sangat lengkap. Ada video, percakapan dalam rekaman suara, ada percakapan chat WhatsApp, jadi kalau ini tidak bisa ditindaki Bawaslu maka kami anggap tidak mampu bekerja," terangnya
Dari Pantauan Bugiswarta.com Aksi unjuk rasa digelar di DPRD Bone. Kemudian dilanjutkan ke Bawaslu Bone. Massa juga sempat mendatangi Kantor KPU Bone dan melakukan pembakaran beberapa spanduk dan mencoret-coret tembok kantor KPU.(SHR-BW)