Penegak Hukum Tak Becus, Forbes Jilid Dua Terbentuk -->
Cari Berita

Penegak Hukum Tak Becus, Forbes Jilid Dua Terbentuk

BUGISWARTA.COM, BUGISWARTA.Com, Bone--Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan dianggap tidak becus dalam memberantas serta mencegah peredaran dan penyalagunaan narkotika dan obat bahan berbahaya (narkoba) di Kabupaten Bone.

Akibatnya sejumlah tokoh masyarakat di Bumi Arung Palakka itu bersepakat membentuk Forum Bersama dan diberi nama Forbes Anti Narkoba.

Koordinator Forbes Anti Narkoba Andi Singkeru Rukka mengatakan perdagangan narkoba di Kabupaten Bone marak terjadi disemua lapisan masyarakat dan telah menghancurkan generasi mudah.

"Kerusakan yang ditimbulkan sudah luar biasa, terjadi didepan mata, senakal-nakalnya anak mudah dulu, tidak ada yang berani melawan orang tuanya, tidak ada yang berani mencuri celengan mesjid," kata Andi Singke kepada BUGISWATA.com.

Petta Aji sapaan akrab Andi Singke menegaskan saat ini tidak ada pilihan lain selain masyarakat yang bergerak untuk melakukan pemberantasan narkoba, karena aparat penegak hukum sudah tidak bisa mengatasi masalah narkoba.

"Narapini wettuna (sudah saatnya, red) kita bergerak, karena ini sudah masalah sirina to Bone e (harga dirinya orang Bone) sebagai masyarakat yang menjunjung adat dan budaya, pelaku narkoba ini sudah keterlaluan kurang ajarnya. Kalau nanti mau berhenti setelah ada korban nyawa nda apa-apa demi masa depan masyarakat dan generasi muda," kata Petta Aji dengan mata berkaca-kaca.

Hal senada juga diutarakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bone Andi Haedar. katanya walaupun pemberantasan narkoba ini berat karena mereka para pelaku itu banyak duit dan dibekkingi oknum aparat, tetapi masyarakat tetap harus lawan dan berantas narkoba.

"Kita tidak boleh kalah, jangan lemah, saya pribadi siap berada digaris terdepan dalam pemberantasan narkoba. Saya ini sudah berkarir dari staf kelurahan hingga jadi camat dan jabatan lainnya dan saya sudah tua, tapi saya merasa catatan amal saya masih kurang jadi kalau saya bisa mati mengakhiri hidup saya dalam perjuangan memberantas narkoba saya ikhlas, hitung-hitung manatau bisa menambah amal dan catatan kebaikan saya didunia ini," katanya.

Sebagai informasi pembentukan Forbes Anti Narkoba ini dihelat di salahsatu restoran dibilangan jalan Husain Jeddawi Watampone, Jumat 2 Februari 2024. 

Puluhan aktifis, tokoh mahasiswa, lembaga swadaya, jurnalis, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Majelis Ulama, cendikiawan, Forum Umat beragama dan akademisi menyatakan komitmennya untuk bergabung dan memperkuat Forbes Anti Narkoba. 

Sekadar diketahui, kisaran tahun 2000 Forum Bersama (Forbes) Anti Kejahatan terbentuk yang lebih dikenal kala itu dengan sebutan massa. Bagaikan efek domino masyarakat mengorganisir diri dalam forbes dan melakukan tindakan brutal dan main hakim sendiri, tak ayal pembantaian terhadap orang yang terindikasi pelaku kejahatan marak terjadi di wilayah Bone. 

Pelaku kejahatan pada masa forbes anti kejahatan waktu itu dieksekusi tanpa melalui proses peradilan itu, peristiwa berdarah itu waktu dilakukan masyarakat karena aparak keamanan tidak mampu mencegah pencurian dan perampokan yang marak terjadi. (Mg 02)