BUGISWARTA.COM, Jakarta - Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengatakan ancaman _climate change_ atau perubahan iklim bukan teori belaka. Ia mengatakan dampak nyata telah terlihat di depan mata.
Hal tersebut diucapkan Prabowo di acara 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Senin (13/11).
"Planet kita terus mengecil, kita punya masalah dengan perubahan iklim. Bagi kami, perubahan iklim bukan sesuatu yang teoritis," kata Prabowo.
Ia memberi contoh salah satu dampak paling signifikan dari perubahan iklim adalah kenaikan permukaan laut. Prabowo mengatakan hal tersebut membuat banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal.
"Banyak masyarakat yang kehilangan tanah, kehilangan rumahnya karena naiknya air laut," jelas Prabowo.
Ia pun mengatakan isu perubahan iklim menjadi perhatian pemerintah beberapa tahun belakangan. Pemerintah juga, kata Prabowo, terus berupaya menekan dampak dari problem tersebut.
Menurut Prabowo untuk menjawab isu tersebut diperlukan kerja sama warga dunia. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya menjaga perdamaian melalui prinsip _good neighbor policy._
"Menurut saya pendirian kita, arah kita sangat jelas, seribu teman terlalu sedikit," ucapnya.
"Kolaborasi, kerja sama, 'tetangga yang baik' dan saya melihat kesejahteraan untuk semua," ujar Prabowo.