BUGISWARTA.COM, Jakarta - Ketua umum Partai Gerindra yang sekaligus calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan fokus membangun masa depan negeri ini.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato politiknya saat menghadiri acara deklarasi relawan 'Setia Prabowo' di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10).
“Sekarang, kita tidak boleh dan jangan mau dipecah belah lagi. Kita tidak boleh diadu domba lagi. Kita tidak boleh saling menghujat. Ini anjuran dan keyakinan saya,” tegas Prabowo.
Pesan tersebut tidak terlepas dari sejarah kelam Indonesia yang sebelumnya sempat terpuruk karena menjadi sasaran dari ideologi-ideologi asing yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Selaras dengan pesan persatuan tersebut, Prabowo juga mengutip pepatah bijak berbahasa jawa yaitu ‘Mikul Dhuwur, Mendhem Jero’ yang artinya memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam.
“Ada ajaran di budaya Jawa, ‘Mikul Dhuwur, Mendhem Jero’. Untuk mereka yang berasal dari luar Jawa, ‘Mikul Dhuwur’ artinya angkat setinggi-tingginya. Angkat setinggi-tingginya kebaikan-kebaikan orang. ‘Mendhem Jero’ berarti tanam dalam-dalam. Kubur dalam-dalam hal-hal yang tidak baik,” jelasnya.
Prabowo melanjutkan, kini sudah waktunya bagi masyarakat Indonesia untuk fokus membangun masa depan negeri ini dan tidak lagi mengungkit hal-hal di masa lalu yang tidak berdampak positif bagi kemajuan bangsa. Negeri dan rakyat Indonesia, kata Prabowo, sudah waktunya maju dan sejahtera.
Untuk itu, ia kembali menyatakan tekadnya untuk membangun negeri ini dan menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
“Rakyat kita butuh sandang, pangan, dan papan. Rakyat kita menuntut kehidupan yang baik dan sejahtera. Kita harus bertekad menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Kita harus berani karena negara kita kaya,” pungkas Prabowo.