Sajak Bugis: Perwujudan Seni Sastra Bugis yang Memikat Hati -->
Cari Berita

Sajak Bugis: Perwujudan Seni Sastra Bugis yang Memikat Hati


USMAN, S.Pd, MH

BUGISWARTA.com, Seni sastra merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang menjadi cerminan kekayaan intelektual dan estetika suatu masyarakat. 


Salah satu bentuk seni sastra yang menarik perhatian adalah sajak Bugis, sebuah karya sastra dari masyarakat Bugis, salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan. 


Sajak Bugis telah menghiasi kehidupan masyarakat Bugis sejak zaman dahulu, menceritakan berbagai aspek kehidupan, perjuangan, dan filosofi hidup mereka. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sajak Bugis, sejarahnya, dan pesonanya yang memikat hati.


Latar Belakang Sajak Bugis


Sajak Bugis merupakan bagian dari tradisi lisan masyarakat Bugis yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. 


Sajak-sajak ini dituturkan dalam bahasa Bugis, dan sering kali diiringi dengan alunan musik tradisional. Keberadaan sajak Bugis sudah dikenal sejak abad ke-17, dan kini menjadi salah satu ciri khas budaya Bugis yang terus dijaga dan dilestarikan.


Sajak Bugis dapat ditemukan dalam berbagai situasi kehidupan masyarakat Bugis. Baik dalam upacara adat, perayaan, pertunjukan seni, maupun sebagai sarana hiburan. Selain itu, sajak Bugis juga sering dijadikan sebagai media penyampaian pesan moral, nilai-nilai kehidupan, dan tradisi leluhur.


Bentuk dan Struktur Sajak Bugis

Sajak Bugis memiliki beragam bentuk dan struktur. Secara tradisional, sajak Bugis terdiri dari dua jenis yaitu "pallawa" dan "eppalawa". "Pallawa" adalah jenis sajak yang berisi kalimat-kalimat pujian dan penghormatan. 


Sementara "eppalawa" adalah jenis sajak yang berisi cerita atau narasi tentang kehidupan sehari-hari, legenda, dan mitologi.


Struktur dari sajak Bugis juga memiliki ciri khas tersendiri. Biasanya, sajak Bugis terdiri dari empat baris dalam satu bait, dengan jumlah suku kata tertentu dalam setiap barisnya. Jumlah suku kata ini sering kali diatur secara rapi, memberikan irama dan ritme yang khas pada sajak Bugis.


Isi dan Makna Sajak Bugis

Sajak Bugis seringkali mengandung pesan-pesan moral, kearifan lokal, dan pandangan hidup masyarakat Bugis. 


Isi dari sajak Bugis mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti cinta, perjuangan, rasa syukur, keindahan alam, serta hubungan manusia dengan alam dan Tuhan.

Dalam sajak Bugis, juga terkandung filosofi hidup dan nasihat bijak yang menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. 


Pesan-pesan tersebut diwariskan dari nenek moyang dan dihayati sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


Pentingnya Sajak Bugis dalam Budaya Bugis

Sajak Bugis memiliki peran penting dalam kehidupan budaya masyarakat Bugis. Selain sebagai hiburan dan pengisi acara perayaan, sajak Bugis juga menjadi salah satu sarana untuk mengenang dan memperkuat identitas budaya Bugis.


Tradisi sajak Bugis dijadikan sebagai wahana untuk mewariskan nilai-nilai dan tradisi leluhur kepada generasi muda. Dengan mempertahankan dan melestarikan sajak Bugis, masyarakat Bugis berusaha agar identitas dan jati diri mereka tidak terkikis oleh arus modernisasi.


Upaya Pelestarian Sajak Bugis

Meskipun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bugis, pelestarian sajak Bugis tidak terlepas dari tantangan. Perkembangan teknologi dan gaya hidup modern menyebabkan beberapa tradisi lisan seperti sajak Bugis terancam punah.


Untuk menjaga keberlanjutan sajak Bugis, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan oleh masyarakat Bugis. Beberapa lembaga dan komunitas seni telah melakukan program-program pendidikan dan pelatihan untuk melestarikan sajak Bugis.


Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam mendukung pelestarian sajak Bugis dengan mengakomodasi kegiatan seni dan budaya dalam berbagai program kegiatan masyarakat dan wisata.


Referensi

  1. Nurhaeni, I., Purwati, L., & Lukmanto, W. (2020). Pengaruh Pelestarian Sastra Lisan terhadap Pelestarian Budaya Lokal Bugis. Jurnal Wacana Kebudayaan, 3(1), 51-60.

  2. Fauzi, M., & Rahman, M. (2019). Perwujudan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Sastra Lisan Bugis. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 2(1), 41-50.

  3. Arifin, S., Mardiyanto, M., & Rahman, A. (2021). Kajian Sastra Lisan Bugis: Representasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Bugis. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(1), 25-37.

  4. Irawan, A., & Suhartatik, T. (2018). Makna filosofis dalam sastra lisan bugis. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajaran (KIBASP), 2(1), 15-23.


Dengan berbagai upaya pelestarian dan kecintaan masyarakat Bugis terhadap sajak Bugis, diharapkan warisan budaya ini dapat terus bertahan dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang dalam memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia. 


Sajak Bugis adalah salah satu permata sastra Nusantara yang patut disyukuri dan dijaga sebagai bagian dari keanekaragaman budaya Indonesia yang memukau.