Beliau berasal dari Dusun Batu Lotong/Malongka, Desa Barakkae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, dari keluarga sederhana yang berpenghasilan dari menggarap sawah, kebun kakao, dan beternak sapi.
Kisah perjuangan Usman untuk mencapai posisinya saat ini sangat menginspirasi. Meskipun berasal dari keluarga yang tidak mapan secara ekonomi, kedua orang tuanya berhasil menyekolahkannya hingga meraih gelar Sarjana Pendidikan (S1) dan Magister Hukum (S2).
Bantuan pendidikan yang diberikan oleh Prabowo Subianto di Jakarta menjadi salah satu faktor kunci dalam perjalanan pendidikannya.
Sejak kuliah di STKIP Muhammadiyah Bone, yang sekarang menjadi Universitas Muhammadiyah Bone, dan melanjutkan studi S2 di Universitas Nasional Jakarta, Usman telah aktif dalam berbagai kegiatan di dunia mahasiswa.
Aktivisme dan ketegasannya membuatnya dikenal sebagai sosok vokal di kampus dan pemerintahan Kabupaten Bone.
Riwayat pendidikan dan pelatihannya mencakup perjalanan dari SD hingga meraih gelar S2, serta mengikuti berbagai pelatihan jurnalistik dan partai politik.
Dalam dunia jurnalistik, ia pernah menjadi reporter untuk Radar Bone dan menjadi kontributor untuk beberapa media online di Sulawesi Selatan.
Kemampuannya dalam menulis juga terlihat dari karyanya, termasuk beberapa buku yang berhasil diterbitkan.
Selama kariernya di dunia organisasi, Usman telah menjabat sebagai Ketua IMM Bone, Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Lintas Masyarakat, serta menduduki beberapa posisi penting di organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya.
Ia juga aktif dalam bidang advokasi hak asasi manusia (HAM) dan pergerakan petani.
Pencalonan Usman sebagai anggota DPRD Kabupaten Bone mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Masyarakat di Dapil IV, terutama di Lamuru, sangat mengharapkan perwakilan yang memahami dan peduli terhadap akses jalan, air bersih, pendidikan, layanan kesehatan, serta dukungan untuk sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.