BUGISWARTA.Com, Prancis - Setelah melakukan pertemuan 2+2 antara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dengan Prancis, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Istana Élysée dan diterima langsung oleh Presiden Emmanuel Macron.
Prabowo dalam kesempatan itu datang bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Macron sempat mengajak Prabowo berbincang sesaat setelah dirinya tiba di Istana. Kemudian Macron mengadakan pertemuan tertutup dengan Prabowo dan Retno.
Dalam pertemuan itu dibahas soal kesiapan Indonesia untuk memperkokoh kemitraan strategis dengan Prancis berdasarkan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.
Selain itu juga, dibahas kerja sama pertahanan kedua negara yang tidak hanya soal jual beli alutsista, namun juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama, sampai kepada soal keamanan.
“Saya ingin menggarisbawahi salah satu prinsip kebijakan pertahanan Indonesia 2020–2024, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang pertahanan, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan,” ungkap Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerja sama di bidang pertahanan Indonesia dan Prancis adalah yang terbaik dalam beberapa dasawarsa, terutama pada program alih teknologi serta akuisisi peralatan pertahanan.
Hal ini dikatakannya usai menghadiri pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan RI-Prancis, di Prancis, Jumat (21/7).
"Tadi pembicaraan 2+2 telah berjalan dengan sangat baik dan hubungan kita [RI-Prancis] khususnya di bidang pertahanan adalah yang terbaik dalam beberapa dasawarsa ini, dan sesuai perintah Presiden Jokowi ini artinya bahwa ke depan hubungan kedua negara akan berjalan untuk jangka waktu yang panjang," kata Prabowo.
Kemudian pada bidang pendidikan, lanjut Prabowo, Indonesia mendorong adanya latihan bersama.
"Indonesia dan Prancis juga telah saling mendukung di berbagai forum internasional. Adapun di bidang industri pertahanan hubungan kedua negara juga baik," tutur Prabowo.