BUGISWARTA.Com, Jakarta - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai, deklarasi dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) kepada sosok Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024 adalah langkah yang rasional,
Ujang mengatakan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra pasti sudah memiliki kalkulasi yang matang dalam menentukan arah dukungannya. Ujang menambahkan, PBB merupakan salah satu partai yang mempunyai insting politik yang kuat dan rasional dalam konteks mendukung capres.
“Jadi analisis, rasionalitas, dan dukungan PBB bukan tanpa kalkulasi. Salah satu magnet bagi PBB untuk mendukung adalah soal elektabilitas Prabowo yang selalu tinggi, selalu nomor satu di banyak lembaga survei,” ucap Ujang.
“Sangat rasional jika PBB mengusung atau mendukung Prabowo Subianto sebagai capres, karena Prabowo memiliki potensi menang,” lanjut Ujang.
Menurutnya, dukungan ini bagi Prabowo adalah penambah semangat dan kekuatan jelang Pilpres 2024. Apalagi, PBB dinilai mempunyai basis massa yang loyal.
“Dukungan PBB paling tidak memberikan efek psikologis yang penting bagi Prabowo,” katanya.
Sebelumnya, PBB resmi mendeklarasikan Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024. PBB menyatakan deklarasi dukungan itu secara langsung di depan Prabowo dan jajaran Gerindra.
Deklarasi itu dilakukan tepat di hari peringatan Milad ke-25 PBB di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Minggu (30/7). Deklarasi dukungan itu dipimpin langsung oleh Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
"Lama saya merenungkannya. Kalkulasi ini tidak semata-mata kalkulasi rasional, tapi juga satu perhitungan-perhitungan yang membuat saya sampai pada kesimpulan sekali ini PBB harus memutuskan untuk mencalonkan Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Yusril.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, perwakilan Partai Golkar, Selain itu, hadir juga pimpinan sejumlah partai politik non-parlemen yakni Ketua Umum PKB Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh Said Salahudin, dan perwakilan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).