BUGISWARTA.Com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa persatuan nasional merupakan kunci utama untul membangun Indonesia menjadi negara kuat. Sebab, kemajemukan bangsa dapat berubah menjadi bumerang yang rawan terpecah belah jika tidak dikelola dengan baik.
"Kita adalah negara yang begitu majemuk. Heterogenitas bisa menjadi rawan kalau kita tidak pandai-pandai mengelola," kata Prabowo saat menjadi pembicara MNC Forum LXX (70th) di Inews Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/5) malam.
Kemajemukan yang sangat besar itu dilihat dari banyaknya suku, agama, ras hingga etnis yang ada di Indonesia.
Prabowo berpendapat, _founding fathers_ Indonesia merupakan sosok yang hebat karena dapat mempersatukan seluruh rakyat yang majemuk tersebut.
Menurutnya, hal ini dapat terlihat dari pemilihan Bahasa Indonesia oleh para founding fathers sebagai bahasa kebangsaan. Menurut Prabowo ini merupakan gagasan cemerlang yang mempersatukan.
"Kita bersyukur _founding fathers_ kita begitu hebat. Mereka memilih bahasa kebangsaan bukan dari bahasa mayoritas. Bahkan dari bahasa minoritas," kata Prabowo.
"Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu bersumber dari daerah-daerah di Sumatera yang merupakan minoritas," lanjut dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, _founding fathers_ Indonesia bukanlah sosok subyektif yang berpikir primordialisme.
Prabowo mengungkapkan, Soekarno dan para memimpin yang berasal dari suku Jawa, justru tidak menggagas bahasa sukunya sendiri yang kala itu merupakan mayoritas sebagai bahasa kebangsaan. Melainkan lebih memilih bahasa Indonesia yang digunakan oleh minoritas rakyat nusantara.
"Kalau pemimpin-pemimpin Indonesia berpikir sukuisme, primordialisme, mayoritas orang Jawa. Bisa saja pemimpin-pemimpin kita seperti Bung Karno berjuang untuk bahasa mayoritas menjadi bahasa kebangsaan. Tapi ternyata tidak."
"Kita memilih bahasa minoritas menjadi bahasa kebangsaan, dan bahasa ini yang ternyata bisa mempersatukan seluruh Nusantara," tambahnya.
Sementara itu, negara-negara lain masih kesulitan untuk bersatu karena tidak memiliki bahasa kebangsaan. Inilah yang harus di jaga oleh para pemimpin, persatuan nasional dari Sabang sampai Merauke.
"Banyak negara lain sulit, banyak negara lain belum punya bahasa kebangsaan. Ini _the brilliance of our founding fathers,_ " kata Prabowo.