Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan tren elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penguatan jika dibandingkan nama Ganjar Pranowo untuk pemilihan presiden 2024.
Hal itu diketahui dari hasil survei nasional yang dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023 kepada 1.229 responden melalui metode random digit dialing (RDD).
Pada kategori pilihan presiden dengan simulasi tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan nampak menjadi pertarungan yang sangat ketat. Prabowo paling banyak dipilih sekitar 30,3 persen, disusul Ganjar dengan 26,9 persen, dan Anies 25,3 persen.
"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu, meskipun belum terlalu signifikan unggulnya," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (9/4).
Djayadi melanjutkan, jika melihat dari tren pilihan presiden dengan simulasi tiga nama tersebut, Prabowo mengalami peningkatan sekitar 3,6 persen dari 26,7 persen. Sementara Ganjar turun signifikan selama dua bulan terakhir, sekitar delapan persen dari 35 persen ke 26,9 persen. Lalu, Anies cenderung stabil mengalami sedikit penguatan sebesar 1,3 persen.
"Yang menarik di situ, penurunan delapan persen suara Ganjar terpecah menjadi undecided, lalu sebagian ke Prabowo dan sedikit ke Anies," kata Djayadi.
Kemudian, pada kategori pilihan presiden dengan simulasi 19 nama, terjadi persaingan yang kuat antara tiga nama teratas, yaitu Ganjar dengan 19,8 persen, Prabowo 19,3 persen, dan Anies 18,4 persen. "Jadi, pada dasarnya kita nggak tahu siapa yang lebih unggul kalau melihat kategori 19 nama ini. Tiga nama teratas sama kuat," tuturnya.
"Tapi, jika melihat tren pilihan presiden dengan 19 nama yang menarik adalah tren penurunan cukup signifikan dari Ganjar. Sedangkan Prabowo dan Anies cenderung stabil dan mengalami sedikit penguatan," sambungnya.
Sementara itu, pada kategori simulasi tiga nama calon presiden menurut sosio-demografi, Prabowo unggul 31,8 persen di pedesaan. Hal ini lebih besar dibandingkan Ganjar sekitar 28,1 persen dan Anies 21,9 persen. Sedangkan di perkotaan, Prabowo dan Anies imbang dengan perolehan 28,7 persen dan Ganjar 25,7 persen.
Namun, yang paling menarik adalah perolehan suara di wilayah. Ia mengungkapkan, data di Jawa Timur mulai mengalami pergeseran dari Ganjar yang biasanya cukup tinggi, saat ini diambil alih oleh Prabowo.
"Suara di wilayah Jawa Timur, Prabowo unggul 38,2 persen, Ganjar 30 persen, dan Anies 14,2 persen," kata dia.
Pada kategori pilihan presiden dengan simulasi tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan nampak menjadi pertarungan yang sangat ketat. Prabowo paling banyak dipilih sekitar 30,3 persen, disusul Ganjar dengan 26,9 persen, dan Anies 25,3 persen.
"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu, meskipun belum terlalu signifikan unggulnya," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (9/4).
Djayadi melanjutkan, jika melihat dari tren pilihan presiden dengan simulasi tiga nama tersebut, Prabowo mengalami peningkatan sekitar 3,6 persen dari 26,7 persen. Sementara Ganjar turun signifikan selama dua bulan terakhir, sekitar delapan persen dari 35 persen ke 26,9 persen. Lalu, Anies cenderung stabil mengalami sedikit penguatan sebesar 1,3 persen.
"Yang menarik di situ, penurunan delapan persen suara Ganjar terpecah menjadi undecided, lalu sebagian ke Prabowo dan sedikit ke Anies," kata Djayadi.
Kemudian, pada kategori pilihan presiden dengan simulasi 19 nama, terjadi persaingan yang kuat antara tiga nama teratas, yaitu Ganjar dengan 19,8 persen, Prabowo 19,3 persen, dan Anies 18,4 persen. "Jadi, pada dasarnya kita nggak tahu siapa yang lebih unggul kalau melihat kategori 19 nama ini. Tiga nama teratas sama kuat," tuturnya.
"Tapi, jika melihat tren pilihan presiden dengan 19 nama yang menarik adalah tren penurunan cukup signifikan dari Ganjar. Sedangkan Prabowo dan Anies cenderung stabil dan mengalami sedikit penguatan," sambungnya.
Sementara itu, pada kategori simulasi tiga nama calon presiden menurut sosio-demografi, Prabowo unggul 31,8 persen di pedesaan. Hal ini lebih besar dibandingkan Ganjar sekitar 28,1 persen dan Anies 21,9 persen. Sedangkan di perkotaan, Prabowo dan Anies imbang dengan perolehan 28,7 persen dan Ganjar 25,7 persen.
Namun, yang paling menarik adalah perolehan suara di wilayah. Ia mengungkapkan, data di Jawa Timur mulai mengalami pergeseran dari Ganjar yang biasanya cukup tinggi, saat ini diambil alih oleh Prabowo.
"Suara di wilayah Jawa Timur, Prabowo unggul 38,2 persen, Ganjar 30 persen, dan Anies 14,2 persen," kata dia.