BUGISWARTA.Com, Jakarta - Peneliti Senior Indonesia Survey Center (ISC), Chairul Ansari menyampaikan bahwa sosok Prabowo Subianto masih berada di urutan teratas tiga faktor perspektif publik, baik dari sisi elektabilitas, popularitas maupun likeabilitas atau tingkat ketersukaan.
“Mayoritas publik masih menempatkan Prabowo pada tingkat tertinggi baik popularitas maupun likeabilitas, menyusul Ganjar dan Anies di posisi kedua dan ketiga,” kata Chairul, Senin (10/4/2023).
Berdasarkan data survei yang dirilisnya, tingkat popularitas 12 (dua belas) tokoh yang masuk radarnya antara lain :
1. Prabowo Subianto : 96,7%
2. Ganjar Pranowo : 91%
3. Anies Baswedan : 89,7$
4. Airlangga Hartarto : 88,5%
5. Sandiaga Uno : 86,6%
6. Ridwan Kamil : 86%
7. Muhaimin Iskandar : 85,4%
8. Puan Maharani : 85,2%
9. Erick Thohir : 85%
10. Agus Harimurti Yudhoyono : 84,3%
11. Khofifah Indar Parawansa : 83,6%
12. Andika Perkasa : 81,7%
Untuk tingkat likeabilitas atau ketersukaan, Prabowo Subianto masih unggul ketimbang nama-nama tokoh lainnya. Antara lain ;
1. Prabowo Subianto : 89,7%
2. Ganjar Pranowo : 84,3%
3. Anies Baswedan : 84%
4. Ridwan Kamil : 82,1%
5. Sandiaga Uno : 80,4%
6. Agus Harimurti Yudhoyono : 70,3%
7. Khofifah Indar Parawansa : 68,7%
8. Erick Thohir : 67,7%
9. Muhaimin Iskandar : 67,4%
10. Airlangga Hartarto : 66,7%
11. Puan Maharani : 66,5%
12. Andika Perkasa : 60,9%
Saat responden ditanya apabila Pemilihan Presiden dilakukan hari ini, jawaban publik masih menunjukkan bahwa Prabowo Subianto menjadi pilihan utama mereka.
1. Prabowo Subianto : 33,5%
2. Ganjar Pranowo : 18,4%
3. Anies Baswedan : 18,2%
4. Ridwan Kamil : 5,2%
5. Agus Harimurti Yudhoyono : 4,6%
6. Puan Maharani : 3%
7. Khofifah Indar Parawansa : 2,3%
8. Erick Thohir : 2,2%
9. Sandiaga Uno : 1,4%
10. Muhaimin Iskandar : 1,4%
11. Airlangga Hartarto : 1,3%
12. Andika Perkasa : 1%
13. Belum menentukan pilihan : 7,5%
“Pada pertanyaan simulasi elektabilitas untuk 12 Calon Presiden, Prabowo terus melaju memimpin di posisi pertama dengan perolehan keterpilihan sebesar 33,5%,” ujar Chairul.
Melihat data tersebut, ia memberikan penjelasan mengapa nama Prabowo Subianto masih berada di urutan teratas sampai dengan saat ini. Salah satunya adalah soal kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju yang dianggap publik masih sangat baik.
Kinerja yang kinclong ini menurut Chairul juga dianggap mampu memberikan kontribusi dalam menopang dan mempertahankan sentimen positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
“Kinerja Prabowo yang semakin kinclong di bidang pertahanan. Sebagai pembantu Presiden di bidang Pertahanan Prabowo menunjukkan kondisi yang positif sehingga apresiasi dari Presiden pantas didapatkan olehnya, termasuk juga dari publik secara luas,” jelasnya.
Alasan kedua adalah tentang bagaimana sikap dan perlakuan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto akhir-akhir ini.
“Endorsement Jokowi terhadap Prabowo. Kita ketahui bahwa faktor dukungan Jokowi dalam kesuksesan memenangkan kontestasi pemilu 2024 sangat penting, mengingat masih cukup signifikannya pemilih loyal Jokowi,” paparnya.
Apalagi kata Chairul, pemilih kuat Presiden Jokowi diduga kuat masih menjadikannya sebagai reference leader dalam menentukan dukungan terhadap Presiden periode berikut.
“Jadi singkatnya, kecenderungan dukungan Jokowi terhadap Prabowo berhubungan positif dengan dukungan pemilih Jokowi terhadapnya,” sambungnya.
Lalu, alasan ketiga yang bisa menjelaskan mengapa Prabowo Subianto masih bertengger di ranking tertinggi ini, adalah langkah safari politik Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu ke beberapa daerah.
“Mulai masifnya kunjungan Prabowo ke daerah-daerah bertemu publik dan tokoh-tokoh berpengaruh baik yang menjadi basis dukungannya pada pemilu lalu maupun yang bukan, tetapi bersimpati terhadapnya,” tandasnya.
Dengan demikian, ia menilai kegiatan Prabowo ini bisa berimbas pada meningkatnya kepercayaan diri publik pendukungnya. Dengan komunikasi yang kembali dibangun oleh Prabowo langsung melalui kegiatan ini dapat mengembalikan keyakinan dan dukungan terhadapnya.
“Dan terakhir alasan keempat, sikap Prabowo yang mempersatukan bangsa dengan bergabung dalam kabinet Jokowi-Maruf juga dianggap menjadi faktor pengungkit naiknya elektabilitas Prabowo terutama dari sisi pemilih Jokowi,” sebut Chairul.
Survei tersebut dilaksanakan dalam rentan waktu 27 Maret s/d 6 April 2023 menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.
Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia minimal 17 tahun ke atas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1.520 responden dengan Margin of Error (MoE) ± 2,5 persen dan Confidence Interval 95 persen.
Pengumpulan data di dalam survei tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner.
(SHR-BW)