Pertemuan 2+2 di Australia, Prabowo Tegaskan Keinginan Indonesia jadi Jangkar Perdamaian di Kawasan -->
Cari Berita

Pertemuan 2+2 di Australia, Prabowo Tegaskan Keinginan Indonesia jadi Jangkar Perdamaian di Kawasan


BUGISWARTA.Com, Canberra - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menghadiri pertemuan 2+2 Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Indonesia-Australia di Canberra, Australia.

Prabowo hadir bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Mereka bertemu dengan Menhan Australia sekaligus Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles MP dan Menlu Australia Penny Wong.

Dalam keterangannya Prabowo mengatakan kesungguhan Indonesia dibawah kepemimpinan Joko Widodo untuk menjadi jangkar perdamaian sehingga berdampak pada kemakmuran semua pihak.

“Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran di kawasan,” kata Prabowo Subianto.

Ia pun mengapresiasi kerja sama pertahanan yang telah terjalin dengan sangat baik di antara kedua negara selama ini.

"Di sektor pertahanan dan keamanan, kami (Indonesia-Australia) memiliki hubungan yang sangat baik di semua sektor," ungkapnya.

Prabowo kemudian menambahkan bagaimana kerja sama yang baik itu, salah satunya diimplementasikan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi personel TNI di Australia.

Melalui pertemuan tahunan ini, Prabowo kemudian berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Australia dapat meningkat, khususnya dalam sektor pertahanan.

"Kami ingin menegaskan kembali dan meningkatkan kerja sama ini," tegasnya.

Sementara itu, merespons dinamika lingkungan strategis yang tengah berkembang saat ini para menteri kedua negara sepakat bahwa kemitraan strategis dan kerja sama pertahanan yang telah terjalin oleh kedua negara telah berkontribusi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan.

Kedua negara juga berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif. Di antaranya, dalam sektor pertahanan, Indonesia-Australia sepakat untuk memperluas ruang lingkup kerjasamanya dalam sektor kedokteran militer, teknologi militer dan industri pertahanan.

Untuk diketahui, pertemuan 2+2 tahun ini merupakan pertemuan Menlu dan Menhan kedua negara yang kedelapan. Pertemuan ini juga menjadi implementasi dari Traktat Lombok 2006 di mana kerjasama kedua negara dilandasi dengan semangat saling menghormati, persahabatan, dan tekad bersama untuk mengatasi tantangan global.


Selanjutnya Prabowo Subianto menyempatkan diri bertemu dengan para mahasiswa Indonesia di Canberra.

Di hadapan mereka, Prabowo Subianto menyinggung perihal tujuan beasiswa yang diberikan pemerintah Indonesia. Ia  mengatakan, kesempatan beasiswa agar dimanfaatkan untuk belajar sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.

"Saudara mendapatkan kehormatan, kesempatan untuk belajar, sebagian besar atas biaya beasiswa yang berarti dari rakyat Indonesia. Belajar dengan sebaik-baiknya agar saudara dapat menarik manfaat," pesan Prabowo.

Orang nomor satu di Kementerian Pertahanan RI itu juga tak lupa menekankan kepada mahasiswa yang berkesempatan mendapat beasiswa untuk mengenyam pendidikan di Australia, kembali ke negara Indonesia.

"Harus bertekad kembali untuk berbakti dan mengabdi kepada bangsa dan negaramu. Ini yang utama," lanjut dia. 

Hal itu dikarenakan, menurut Prabowo orang-orang yang mendapatkan beasiswa ke negara maju, sudah semestinya menyerap hal-hal yang benar dan positif untuk membawa dampak yang lebih baik ketika kembali ke Indonesia.

"Ini pasti membawa dampak yang baik kepada negara kita. Saudara akan kembali ke institusi masing-masing. Diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawab itu dengan suatu perbaikan," ujar Prabowo.