Teka-Teki Reshuffle Kabinet Jokowi Akhir Masa Jabatan -->
Cari Berita

Teka-Teki Reshuffle Kabinet Jokowi Akhir Masa Jabatan


BUGISWARTA.com, JAKARTA --
Isu Reshuffle Kabinet yang sudah lama santer terdengar bisa menjadi merupakan jawaban atas teka teki atas langkah politik Jokowi sebelum masa jabatannya habis. 


Pasalnya, meskipun secara politik, Jokowi sudah memiliki semuanya namun Jokowi tidak bisa melepaskan beban moral kepada para investor yang sudah terlibat dalam berbagai pembangunan infrastruktur yang dicapai hingga saat ini.


“Budaya beda pemimpin, beda selera, merupakan momok menakutkan yang menjadi kekhawatiran para investor ini, untuk itu mau tidak mau harapan besarnya adalah akan bergantung kepada langkah politik Jokowi terutama berkaitan dengan pilpres 2024 yang akan datang, untuk itu jika terjadi reshuffle kabinet nantinya akan semakin nampak kemana arah dukungan politik Jokowi sebenarnya”, tutur Jajat.


Jajat menambahkan, dalam setiap forum hampir selalu Jokowi berbicara tentang tantangan ekonomi ke depan, terutama terkait dengan resesi yang akan terjadi di tahun ini, selain itu Indonesia sendiri akan berada dalam kondisi memasuki tahun politik, sehingga hampir tersirat bahwa calon pemimpin kedepan adalah harus orang yang mampu menjaga stabilitas keamanan, politik serta kemampuan dalam mengatasi tantangan ekonomi ke depan.


“Dua sosok kandidat capres yang hampir selalu disebutkan Jokowi yakni Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara politik memiliki kans yang besar dalam pilpres 2024 yang akan datang, namun yang menjadi pernyataan publik apakah Jokowi akan mendorong keduanya untuk bersatu dalam satu koalisi, atau memberikan kesempatan kepada keduanya untuk bersaing secara terbuka, sementara di partai oposisi sendiri sudah ada kandidat lain yaitu Anies Baswedan,” paparnya 


“Pertimbangan lainnya adalah jika terjadi 3 poros capres, maka proses pilpres hampir dipastikan akan terjadi 2 putaran artinya stabilitas yang tadi disebutkan Jokowi akan terganggu karena tahapan pilpres berjalan lebih panjang”, sambung Jajat