Pengamat Minta Jokowi Audit Standar Kerja Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung -->
Cari Berita

Pengamat Minta Jokowi Audit Standar Kerja Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Foto Kompas
BUGISWARTA.com, Jakarta -- Tragedi anjloknya kereta teknis dalam pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung hingga menyebabkan korban jiwa beberapa waktu lalu sudah sepatutnya diberikan perhatian khusus oleh pemerintah. 


Pasalnya kesalahan serupa sebelumnya pernah terjadi terkait runtuhnya tiang penyangga rel kereta api cepat tersebut, sehingga tidak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk segera mengevaluasi ulang terkait teknis mega proyek tersebut. 


Hal itu disampaikan pengamat politik Jajat Nurjaman melalui keterangan tertulisnya kepada redaksi BUGISWARTA.com, Selasa 20 Desember 2020.


“Ini jelas merupakan preseden buruk bagi pemerintah mengingat proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu proyek yang mendapatkan prioritas khusus, jangan sampai hanya karena demi mengejar target namun mengesampingkan standar keselamatan,”ungkapnya.


Menurut Jajat, Pro-kontra sebelumnya terkait proyek ambisius Jokowi ini cukup menyita perhatian publik, ditambah dengan adanya masalah hingga menyebabkan korban jiwa ini tentunya harus ada pihak yang bertanggung jawab, bahkan bila perlu semua pihak yang terlibat segera dimintakan pertanggung jawabannya sehingga kejadian serupa tidak lagi terjadi.


“Mengesampingkan standar keselamatan tidaklah dapat dibenarkan, tragedi yang menyebabkan korban jiwa tersebut tidak cukup hanya sebatas pengecekan teknis namun mengabaikan pihak-pihak yang mesti bertanggung jawab, untuk itu mengingat ini adalah proyek ambisius Presiden Jokowi, sepatutnya Presiden segera memberikan perintah untuk melakukan investigasi lebih lanjut”, tutup Jajat.


Untuk mengecek kecelakaan kereta cepat tersebut, Polri menurunkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis). Berikut Sederet fakta dari kecelakaan tersebut.


1. Bukan rangkaian KCJB


GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry menjelaskan kereta yang anjlok bukan rangkaian KCJB melainkan Kereta kerja berupa Lokomotif Kerja dan Mesin Pemasangan Rel (ballasted). Kecelakaan terjadi saat sedang pemasangan rel.


Lokomotif kereta cepat melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng. Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta itu lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.


2. Proses pembangunan tetap berjalan


Adapun proses pembangunan di area kerja KCJB tetap berjalan. Rahadian berujar pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan, termasuk pemasangan rel tanpa balas. 


Namun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memungkinkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disetop sementara untuk kepentingan investigasi usai kereta kerja anjlok.

Untuk kepentingan investigasi dimungkinkan diberhentikan sementara kegiatan. Semoga kegiatan ini tidak mempengaruhi time line pekerjaan,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (DJKA) Kemenhub M. Risal Wasal saat dihubungi pada Senin, 19 Desember 2022.


3. Polisi periksa 18 saksi


Penyidik Polda Jawa Barat telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut. Polisi bersama kementerian dan lembaga yang berwenang pun melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.


4. Dua WNA Cina meninggal dunia


Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo telah mengumumkan adanya dua korban meninggal karena kecelakaan kereta kerja KCJB. Korban adalah warga negara asing atau WNA Cina yang bekerja dalam proyek KCJB. 

Tim Inafis menyebutkan dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun). Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki. Tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang. 


5. KCIC akan evaluasi SOP pemasangan rel


Rahadian mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh atas SOP pemasangan rel dan standar pekerjaan lainnya. Ia menyatakan KCIC akan memastikan seluruh pekerja mengimplementasikan prinsip safety, security, health, and environment pada setiap kegiatan kerja dalam proyek KCJB.