BUGISWARTA.COM,ALMATY–Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menghadiri malam penghargaan Eurasian Film Festival pada tanggal 18 Desember 2022 di Kazakh National Opera and Ballet Theater, kota Almaty. Eurasian Film Festival tahun 2022 merupakan festival film yang telah diselenggarakan 16 kali di Kazakhstan.
Festival film ini oleh International Film Guide dimasukan dalam daftar 35 festival film top dunia. Festival ini adalah satu-satunya festival film di Kazakhstan yang telah mendapatkan akreditasi dari International Federation of Film Producers Associations (FIAPF). Acara didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Kazakhstan
Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI Astana bertemu dengan Presiden Eurasian Film Festival, Mr. Ardak Amirkulov dan berdiskusi mengenai kemungkinan keikutsertaan Indonesia dan preview film Indonesia dalam festival tersebut di tahun depan. Mr. Ardak menyampaikan bahwa film Indonesia dapat mengikuti festival film tersebut dan dapat menjadi salah satu film yang diputar dalam festival. Ditambahkan pula bahwa sineas dari Indonesia juga bisa menjadi salah satu panel juri untuk menentukan pemenang dalam festival film.
Pada tahun ini, terdapat 2 kategori kompetisi lomba dalam Eurasian Film Festival yaitu Internasional dan Nasional. Internasional : ditujukan untuk film dibuat di wilayah Eurasia yang dibuat dalam 12 bulan terakhir. Kategori ini diikuti oleh 15 film durasi panjang. Nasional : ditujukan untuk film domestik (Kazakhstan) yang dibuat pada tahun 2021-2022. Kategori ini juga diikuti oleh 15 film Kazakhstan dengan durasi panjang. Pada kedua kategori tersebut (internasional dan nasional), para pemenang dibagi dalam 5 nominasi yaitu : film terbaik, sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik dan special jury prize.
Dalam kunjungan kerja di Almaty, Dubes Fadjroel juga bertemu dengan Direktur Hubungan Masyarakat Kinopark, Mr. Yerlan Bukharbayev. Dalam pertemuan, Yerlan menyampaikan dukungan agar Indonesia dapat mengikutsertakan film-film Indonesia dalam festival film di Kazakhstan.
Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa film bisa menaikkan citra Indonesia di negara akreditasi. “Film merupakan salah satu sarana terbaik untuk memperkenalkan budaya, norma dan kemajuan Indonesia kepada dunia, termasuk masyarakat Kazakhstan dan Tajikistan”, ucapnya.