Dengan demikian posisi Menteri yang berasal dari Nasdem saat ini tidak berada dalam posisi aman dan berpotensi digantikan. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
"Pos Menteri yang didapatkan Nasdem adalah Menkominfo, Mentan dan Menteri KLHK, jika hubungan keduanya tidak segera membaik, bisa saja dalam beberapa waktu kedepan terjadi pengocokan ulang Kabinet, hal ini tentu saja akan membuka peluang bagi partai koalisi lain untuk mengisi pos Menteri yang kosong, dan bilamana ini terjadi besar kemungkinan yang akan mendapatkannya adalah PDIP, Golkar dan Gerindra mengingat ketiganya merupakan partai 3 besar yang kini menjadi partai pendukung pemerintah", tutur Jajat.
Menurut Jajat, situasi politik antara Nasdem vs Jokowi ini tentu tidaklah baik bagi jalannya roda pemerintahan, sebaliknya publik menunggu apakah Jokowi akan bersikap tegas dan mengusir Nasdem dari kabinet atau sebaliknya Nasdem yang mengundurkan diri dari Kabinet, meskipun dalam politik ini bisa saja adanya kemungkinan pada akhirnya keduanya berbaikan kembali.
"Apapun alasannya tanpa adanya keharmonisan antara Jokowi sebagai kepala negara dengan partai pendukungnya akan berakibat pada kinerja pemerintahan saat ini, apalagi dalam posisi sebagai Menteri. Saya kira, yang publik pahami adalah pejabat negara ini sebagai representasi dari partainya, yang artinya ketika menjabat pun tidak akan pernah terlepas dari kepentingan partainya, lantas bagaimana membedakan sikap menteri asal Nasdem dalam kabinet sementara partainya sendiri sudah tidak sepaham dengan Presiden". tutup Jajat.