Jadi Bancakan Korupsi, Direktur GIF Minta Presiden Jokowi Moraturium Adipura -->
Cari Berita

Jadi Bancakan Korupsi, Direktur GIF Minta Presiden Jokowi Moraturium Adipura

Ket: Direktur Green Indonesia Foundation (GIF) Asrul Hoesein (kanan) bersama Presiden RI Joko Widodo (Kiri)


BUGISWARTA.com, Jakarta--
Direktur Green Indonesia Fondation (GIF) Asrul Hoesein meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar tetap melakukan penundaan (moraturium) piala adipura tahun 2022.


Menurut Asrul jika helatan piala adipura tetap dilanjutkan untuk tahun ini, ia memastikan adipura ini akan mengundang banyak masalah. "Jika tidak mau ada resistensi, jangan dilanjutkan, tetap moraturium dulu," katanya kepada BUGISWARTA.com


Asrul yang juga Ketua Komisi Penegakan Regulasi Sampah Satuan Tugas Nawacita Indonesia (SNI) berdalil saat ini hampir semua kabupaten/kota di Indonesia ini tidak ada yang memenuhi syarat untuk ikut penilian adipura.


"Saya keliling Indonesia, hampir semua kabupaten/kota tidak bersyarat untuk ikut penilian adipura, khususnya di Sulawesi Selatan, ini saya pantau khusus, 24 kabupaten Kota tidak ada yang bersyarat ikut adipura," Asrul mengungkapkan.


Saat ini, kata Asrul penerapan sistem, manajamen dan tata kelola persampahan hampir disemua kabupaten/kota di Indonesia jauh menyimpang dari amanah Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


"Apanya mau dinilai jika hampir semua daerah sedang melabrak regulasi persampahan, setidaknya tunggu sampai daerah menerapkan TPA (tempat pembuangan akhir, red) dengan sistem control landfil atau sanitary landfil, kalau masih sistem open damping, itu tidak bersyarat ikut adipura," Asrul mengungkapkan


Asrul menegaskan jika piala adipura tidak ditunda maka ajang bergensi ini hanya akan menjadi pesta (bancakan) berkorupsi ria oleh oknum-oknum yang terkait dengan perebutan piala bergensi dibidang kebersihan itu.


"Bukan rahasia lagi, ada transaksi, ada korupsi dibalik perebutan adipura ini, publik tau itu, apalagi dalam kondisi penerapan tata kelolah persampahan jauh menyimpang dari regulasi," Asrul menegaskan.


(Red/Bw)