Ket : Asrul Hoesein (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
BUGISWARTA.com, Watampone--Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan dinilai tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan piala Adipura. Beberapa item penting yang menjadi objek penilian adipura dianggap tidak sesuai dengan regulasi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Penegakan Regulasi Sampah Satuan Tugas Nawacita Indonesia (SNI) Asrul Hoesein, menurutnya Bone serta kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tidak ada yang memenuhi syarat untuk ikut penilian adipura.
"Bone daerah kelahiran saya, dan saya protes jika Bone tidak bersyarat ikut adipura, tapi tetap dipaksakan ikut adipura, buang dan tenaga rakyat saja," kata Asrul.
Syarat utama yang dimaksudkan Asrul itu adalah tempat pembuangan akhir (TPA) harus menggunakan sistem control landfil atau sanitary landfil. Sementara sepengetahuan Asrul, Bone hingga saat ini masih menggunakan TPA dengan sistem open damping.
"Saya pantau Bone lagi bersiap ikut adipura, mohon hentikan bila pengelolaan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) masih menggunakan sistem open damping," Asrul mengungkapkan.
Selain TPA, kata Asrul Bone juga tidak beres dalam sistem, majamen dan tata kelola persampahan, karena Bone belum mengacu pada regulasi persampahan yang ada.
"Termasuk penataan PK5 dan Sungai, ini point adipura, tapi syarat utama TPA Harus Control Landfil di Bone itu. Kalau syarat utama tidak terpenuhi maka tidak boleh ikut Adipura," Asrul menegaskan.
Sekadar diketahui, Pemerintah Kabupaten Bone saat ini gencar melakukan berbagi persiapan untuk mengikuti penilian piala adipura.
(Red/Bw)