BUGISWARTA.com, Bone--Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone, Sulsel, akan memanggil Bungatang Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Sekolah Dasar Negeri (UPT SDN) 228 Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, Sulsel.
Pemanggilan Bungatang oleh Disdik Bone, karena Bungatang tidak menyelesaikan pembayaran biaya pembangunan pagar sekolah kepada kontraktor, padahal kontraktor telah merampungkan semua pekerjaan pagar sekolah sejak tahun lalu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Nursalam mengatakan ia akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
"Rencana saya panggil kepala sekolahnya untuk dimintai konfirmasi," kata Nursalam.
Sementara itu Kapala SDN 228 Tunreng Tellue Bungatang yang dikonfirmasi membenarkan jika ia memang belum membayarkan semua biaya pembangunan pagar sekolah, karena dananya belum terkumpul.
Menurut Bungatang pembangunan pagar sekolah yang dipimpinannya itu menggunakan dana komite, tapi dana komite yang terkumpul belum mencukupi untuk menyelesaikan sisa biaya pembangunan pagar sekolah kepada kontraktor.
"Dananya belum cukup, dan memang ada pembicaraan saya dengan kontraktornya jika pembayaran tidak bisa langsung diselesaikan," kata Bungatang.
Sekadar diketahui pembangunan pagar SDN 228 Tunreng Tellue, Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menelan dana sebesar Rp 60 juta. Pembangunan pagar sekolah tersebut didanai oleh kontraktor, dan pihak sekolah membayar kontraktor secara bertahap.
Kontraktor telah menyelesaikan pembangunan pagar sekolah sejak tahun 2021, namun pihak sekolah belum membayarkan sisa ongkos kerja dan biaya pembangunan pagar SDN 228 Tunreng Tellue sebesar Rp 27 juta.
Selisih pembayaran tersebut yang dikeluhkan kontraktor, pihak kontraktor pagar sekolah itu mengaku dirugikan oleh kepala sekolah. Sebab ia yang membiayai pembangunan pagar sekolah hingga selesai dengan menggunakan dana pribadi, kendati pembangunan telah lama diselesaikan, tapi pihak sekolah belum menyelesaikan pembayarannya.
"Sudah lama sekali tidak diselesaikan ongkos pembangunan pagar, saya sudah bolak balik nagih tapi sampai sekarang belum ada penyelesaian," kata kontraktor yang tidak mau dipublikasikan identitasnya. (AM)