Para alumni dari berbagai angkatan memadati mesjid Nurul Ilmi yang berkapasitas 1.300 jamaah. Mesjid yang diklaim merupakan mesjid terbesar ketiga di Kabupaten Bone itu berdiri megah di bilangan Jalan Lapawawoi Karaeng Sigera tepatnya di kompleks SMA Negeri 3 Watampone, Sulsel.
Sekadar untuk diketahui mesjid yang dibangun dengan dana urungan secara swadaya oleh para alumni sekolah tenama di Bone itu telah memasuki tahapan perampungan dan sudah menelan dana sekira Rp 4,9 miliar
Kepala Sekolah SMA Neg 3 Watampone, Andi Abdul Gaffar mengatakan ia sangat berbangga hati dengan keberadaan mesjid tersebut, karena merupakan simbol kebersamaan para alumni SMPPSMADAGA.
"Kita sangat bangga, mesjid ini bukti kongkrit solidaritas alumni, kemungkinan untuk tingkat SMA ini mesjid terbesar di Indonesia, yang pasti ini menjadi ikon khusus di Bone karena mesjid Nurul Ilmi ini terbesar ketiga di Bone dari semua mesjid yang ada di Bone" kata Gaffar.
Menurut Gaffar mesjid alumni tersebut merupakan bukti kongkrit kebersamaan dan solidaritas alumni dari semua angkatan.
"Sekolah kita ini kan hanya namanya berubah, dari SMPP ke SMADA, SMAGA, tapi tempatnya tetap sama almamaternya juga sama, saya yakin sekolah kita akan semakin berjaya karena alumninya solid, bahkan bisa mendorong kemajuan kejayaan Bone karena alumninya tersebar diseluruh Indonesia dan sukses dibidangnya masing-masing," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Halal bi Halal, Farida Hanafing menjelasakan acara silahturahmi terselenggara atas inisiasai para alumni.
" Ini acara swadaya dari para alumni, ada juga baju persatuan untuk alumni selesih harganya dipake untuk dana kegiatan dan konstrbusi dalam bentuk lainnya," kata Faridah
Tonton Juga Video Ini :
Yang terpenting kata Farida halal bi halal ini kembali merekatkan persaudaraan antar alumni. Selain itu alumni dapat melihat langsung capaian pembangunan mesjid alumni.
"Mesjid kita sementara dalam tahap penyelesaian, kita berharap kita tetap bersama-sama untuk menyelesaiakan pembangunan mesjid kita, konstribusi, masukan saran dan kritikan selalu kita harapkan," ujar Farida.