BUGISWARTA.COM, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) kembali diperkuat dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru. Setelah sebelumnya membeli 6 jet tempur multi-peran asal Prancis, Dassault Rafale. TNI AU memiliki helikopter full combat SAR mission EC-725 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PT DI).
Helikopter tempur terbaru karya anak bangsa ini juga tidak kalah canggihnya dengan helikopter jenis AH-64E Apache milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).
Mengutip lama resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Senin (4/4/2022) Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti troops transportasi, search and rescue serta dapat digunakan untuk bertempur karena dilengkapi dengan persenjataan lengkap.
Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 telah tersertifikasi Sea State 6, dan memiliki pelampung di bagian bawah untuk kondisi emergency yang mengharuskan mendarat di laut atau perairan. Pelampung ini dapat berkembang secara otomatis pada kondisi emergency dengan kecepatan pesawat terbang 150 knot.
Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 ini dilengkapi dengan Light Spectrolab SX16 FP dan Hoist, untuk mencari dan mengevakuasi korban, serta dilengkapi Forward Looking Infrared Camera (FLIR) untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.
Helikopter canggih ini memiliki kabin luas dan fleksibel yang dapat mengangkut maksimum 29 personel atau beban maksimum hingga 11 ton, memiliki visibilitas yang sangat baik untuk melihat ke bawah dan ke samping.
Okezone