Bugiswarta.com, Jakarta -- Partai Perindo menjadi satu-satunya partai baru yang berhasil masuk 10 besar dalam survei yang dirilis Indonesia Polling Stations (IPS).
Bahkan, partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu menyalip Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan partai politik parlemen yang sudah lama berdiri.
Dalam survei IPS yang bertajuk "Perkembangan Elektabilitas Partai Politik Menjelang Pemilu 2024", survei elektabilitas Perindo yakni 2,2% yang berada di posisi ke-9. Sementara posisi ke-8 PAN dengan hasil 2,6% dan posisi ke-10 PPP dengan hasil 2,1%.
Menurut Peneliti Senior IPS, Alfin Sugianto, survei ini menemukan bahwa parpol-parpol baru sulit untuk masuk ke Senayan. Jangankan menjadi bagian di parlemen, parpol-parpol baru juga sulit menembus 10 besar.
"Fenomena menarik lainnya dari temuan survei IPS kali ini adalah sulitnya partai-partai baru dan partai-partai non parlemen menembus 10 besar elektabilitas partai sekaligus berpeluang lolos ke parlemen," kata Alfin dalam rilis survei yang digelar daring, Senin (28/3/2022).
Bahkan, kata Alfin, partai-partai baru seperti Partai Gelora dan Partai Ummat yang digawangi oleh tokoh-tokoh beken, ternyata elektabilitasnya tidak mampu mencapai 1%.
"Meskipun citra partai-partai lama sebenarnya tidak terlalu bagus di mata publik, partai-partai baru tetap saja sulit bersaing untuk menembus parlemen," paparnya.
Sementara itu, sambung Alfin, di kalangan partai non parlemen, sejauh ini hanya Partai Perindo yang berhasil tembus 10 besar tingkat elektabilitas. Bahkan, Perindo diprediksi bisa lolos ke Senayan jika tren kenaikan elektabilitas itu dapat terus dijaga.
"Partai besutan pengusaha sukses Hary Tanoesoedibjo itu diprediksikan dapat lolos ke parlemen 2024 apabila tren yang sekarang ini bisa terus dipelihara," kata Alfin.
Dia menjelaskan, raihan Perindo ini disebabkan oleh Konvensi Rakyat Perindo yang digelar untuk menentukan caleg-calegnya dalam Pemilu 2024 nanti. Hal ini banyak dinilai sebagai kreativitas politik yang berkontribusi meningkatkan elektabilitas partai tersebut.
"Sedangkan partai-partai lama seperti Partai Hanura, PKPI, PBB dan sebagainya menunjukkan trend semakin tenggelam," tambahnya.
Dijelaskan sebelumnya, survei ini dilakukan tanggal 8-18 Maret 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel survei IPS kali ini sebesar 1.220 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error +/- 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Sementara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.