Wujudkan Kuningan Bebas Sampah, Legislator Gerindra Ajak Pemdes Mandiri Melalui Budidaya Maggot -->
Cari Berita

Wujudkan Kuningan Bebas Sampah, Legislator Gerindra Ajak Pemdes Mandiri Melalui Budidaya Maggot

BUGISWARTA.com, KUNINGAN - Gerakan bebas sampah di Kabupaten Kuningan terus digencarkan melalui kegiatan Pelatihan bagi Kepala Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang difasilitasi oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tina Wiryawati.


Kegiatan yang sudah kali Ketiga ini dilakukan di Aula Kantor Desa Sindangagung dengan mengahadirkan 12 Kepala Desa dan Bumdes se-Kecamatan Sindangagung, dengan tema "Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Dari Sampah Menjadi Emas". 


"Salah satu solusi, dalam penanganan persoalan sampah ialah kesadaran masyarakat. Saya mengajak kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, akan tetapi memanfaatkan sampah melalui budidaya Maggot yang bisa meningkatkan perekonomian," ujar Politisi Gerindra asal Dapil Jabar XIII, Jumat (14/1). 


Ia menuturkan, bahwa budidaya maggot ini memang bukan hal baru. Melainkan, salah satu pilihan untuk menangani sampah di lingkungan masyarakat. 


"Selain mengatasi persoalan sampah, budidaya maggot bisa menambah penghasilan bagi masyarakat. Salah satu wujud nyata yakni di Desa Kertayasa," tuturnya. 


Semenjak pelatihan pengelolaan sampah menjadi emas digulirkan, Tina menjelaskan, saat ini sudah ada 44 desa yang terlibat untuk menerapkan budidaya Maggot di desa-desanya. 


Pihaknya menyebutkan, dari dua Kecamatan yakni Ciawigebang dengan jumlah desa 24 dan Kecamatan Sindangagung 12. Hal ini merupakan respon baik dari Kades dan Bumdes. 


"Bahkan yang kegiatan pertama kali itu, ada 8 desa yang dilaksanakan di Desa Cikaso. Jadi kegiatan ini akan terus digulirkan di setiap kecamatan, khususnya di Desa-desa," sebutnya. 


“Gerakan ini, saya berharap bisa diikuti dengan perubahan-perubahan kebijakan. Baik Pusat, Provinsi bahkan sampai di akar rumput yakni di desa-desa,” tambahnya. 


Kedepannya, kata Tina, dengan melibatkan kepala desa dan Bumdes diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah. 


Sebab Ia melihat, perekonomian warga dapat terangkat dan desa bisa lebih mandiri. Apalagi budidaya maggot ini cukup menjanjikan apabila dikelola secara benar.


“Paling tidak dimulai dari budidaya maggot ini dulu. Mungkin bisa diawali dari tingkat dusun atau RT ya, karena dari hal kecil dulu baru kemudian bisa lebih berkembang. Namun pengelolaan sampah ini tidak akan terwujud, apabila tidak dibarengi dengan kesadaran para pemimpin di desa masing-masing,” pungkasnya. 


Sementara, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Laksono Dwi Putranto mengapresiasi gerakan Kuningan bebas sampah. Sebab, ia menyampaikan bahwa sampah yang di hasilkan masyarakat di Kuningan mencapai ratusan ton setiap harinya. 


"Untuk itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat dan pengelolaan sampah yang baik di tingkat desa dan kelurahan," ujarnya. 


Ia merinci, dalam sehari jumlah rata-rata pembuangan sampah per orang mencapai 0,4 kg. Jika dikalikan dengan 1,1 juta penduduk Kuningan, maka dalam sehari sampah di Kabupaten Kuningan mencapai 440 ton. 


"Pengelolaan sampah itu urusan wajib dalam pelayanan dasar, bukan sekedar sistem kumpul-angkut-buang. Jadi dengan adanya pelatihan ini tentunya akan menjadi solusi dalam penanganan sampah melalui budidaya maggot," pungkasnya. 


Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen dalam penanganan dan pengelolaan sampah di tiap desa.