Nino begitu ia disapa beralasan, sosok Nadiem Makarim sangat mumpuni di bidang tersebut.
"Nadiem Makarim adalah pemuda yang luar biasa. Aset bangsa, pokoknya. Sayang sekali beliau ditempatkan di bidang yang beliau bukan ahlinya. Saya meyakini, adik kita ini akan cemerlang bila menjadi Menkominfo RI. Beliau akan sangat efektif untuk kemajuan bangsa bila mengatur dunia kominfo kita," puji Anggota Komisi X DPR RI itu kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
Setidaknya, kata Nino menambahkan, ada beberapa indikator mengapa Nadiem layak ditempatkan di Kominfo ketimbang di kementerian lain.
"Pertama, sebagai Menteri Pendidikan, beliau memang memiliki ide yang keren, seperti Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Sayang sekali aparatur Kemendikbud Ristek yang menerjemahkan ide itu tidak dapat mengimplementasikan dengan baik secara detail," kata dia.
Akibatnya, sambung Nino lagi, Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka malah membuat kampus serta para guru dan dosen bingung dalam pelaksanaannya.
"Dosen dan guru, juga kampus, justru disibukkan dengan hal-hal yang administratif ketimbang sibuk dengan proses belajar dan mengajar. Juga berbagai kendala lainnya yang merepotkan dunia pendidikan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nino, Nadiem juga kurang performnya dalam mengatasi kekecewaan dan rasa sakit hati ribuan guru honorer yang tidak lulus tes PPPK tahap I dan II walaupun mereka sudah puluhan tahun mengabdi jadi guru.
Diakuinya, Nadiem adalah menteri yang cerdas secara personal, terutama untuk kemajuan Indonesia di jaman teknologi informasi di masa depan. Itu adalah bidang yang juga sangat krusial.
"Jadi alangkah baiknya apabila pengalaman, keahlian dan kecerdasan Nadiem itu beliau gunakan sebagai menteri Kominfo, maka saya meyakini beliau bisa menjadi Menkominfo terbaik. Saya bicara begini karena minimal mengerti sedikit tentang dunia Kominfo setelah periode lalu saya 5 tahun di Komisi DPR RI yang bermitra dengan Kominfo. Saya meyakini Nadiem dapat mewujudkan kedaulatan informasi dan kedaulatan data di Republik ini. Karena beliau memang ahlinya," kata dia.
Hanya saja, kata Nino, persoalan penempatan seseorang jadi menteri tertentu merupakan hak prerogatif presiden.
"Memang ini adalah hak prerogatif Presiden dan saya hormati semua keputusan Presiden. Sami"na wa atho"na. Tapi jika Presiden menjadikan Nadiem sebagai Menkominfo, saya akan bersorak "Mantaaap" dan menunggu gebrakan-gebrakan beliau," pungkasnya