LAPENMI PB HMI Soroti Kebijakan Rekrutmen CPNS Dosen di Lingkungan Kemendikbudristek -->
Cari Berita

LAPENMI PB HMI Soroti Kebijakan Rekrutmen CPNS Dosen di Lingkungan Kemendikbudristek

BUGISWARTA.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) soroti kebijakan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Tekhnologi.


Formasi yang mereka soroti adalah penerimaan asisten ahli dosen lektor dosen dan tenaga kependidikan. 


Direktur Eksekutif LAPENMI PB HMI, Asran Siara menyebut mendapat laporan kurang lebih 3000 calon ASN yang menilai banyak kejanggalan selama proses rekrutmen CPNS pada formasi dosen tersebut.


"Pada dasarnya kami mengapresiasi upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di lingkungan Perguruan Tinggi agar SDM kita bisa bersaing secara global, tapi prosesnya perlu disiapkan lebih matang lagi," ungkapnya, Selasa (14/12/2021).


"Dari hasil kajian teman-teman HMI, memang banyak masalah yang ditemukan di lapangan. Beberapa kebijakan keluar ditengah proses seleksi berlangsung, bukan saat awal pendaftaran," lanjutnya.


Dirinya menyayangkan panduan pelaksanaan CPNS tidak memiliki aturan yang lengkap sebelum proses rekrutmen dimulai sehingga beberapa kebijakan dikeluarkan ditengah proses berlangsung.


"Sekelas Kementerian seharunya punya aturan yang lengkap dari A-Z sebelum proses rekrutmen diumumkan, bukan mengubah/menambah regulasi ditengah proses berlangsung," 


Berikut Beberapa Keluhan Peserta CPNS Formasi Asisten Ahli Dosen di Lingkungan Kemendikbudristek


1.Pengumuman terkait passing grade dilakukan di tengah proses seleksi CPNS kemdikbud tepatnya 4 hari sebelum kegiatan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dilaksanakan, bukan pada saat pengumuman lowongan;

2.Kelulusan passing grade Bahasa Inggris bukan merupakan jaminan kualitas Sumber Daya Manusia, mengingat waktu yang terbatas, tingkat kesulitan soal yang masih perlu diuji kredibilitasnya. Hal ini menyebabkan banyaknya terjadinya gelombang blockade peserta jawaban secara keseluruhan dari nomor 1-20 dengan jawaban a semua, b semua, c semua, maupun d semua;

3.Perlunya dilakukan uji kredibilitas soal Bahasa Inggris, mengacu pada poin 2, keluhan peserta terkait sulitnya soal yang setara GRE dan SAT;

4.Sebagaimana pengumuman terkait SKB yang dikeluarkan oleh Kemdikbud pada tanggal 30 November 2021, bahwa SKB akan menggunakan system CAT BKN, tetapi pada kenyataannya menggunakan PUSMENJAR;

5.Sistem PUSMENJAR yang error pada saat proses ujian hingga nilai yang tidak muncul; 

6.Sebagaimana pada pengumuman SKB akan terdapat live score tetapi pada kenyataannya tidak muncul live score ketika dilaksanakannya ujian.

7.Minimnya jumlah pengawas diruangan, sehingga ketika kami mengalami kendala teknis dan mengikuti aturan untuk angkat tangan ketika ingin bertanya tapi panitianya tidak ada di ruangan sisi saya di awal waktu mulai tes. Sehingga hal ini banyak membuat peserta panik dan banyak menghabiskan banyak waktu.

8.Tidak adanya Juknis CBT sehingga panitia dilapangan tidak mempunyai bekal dalam menghadapi situasi komputer eror, contohnya : Ketika ada peserta yang komputer eror instruksi dari panitia satu dan lainnya berbeda, ada yang menyuruh berpindah ke komputer lain dan ada yang disuruh terus melanjutkan pada satu peserta sehingga peserta CPNS bingung dalam situasi tersebut padahal dalam situasi tersebut peserta CPNS dituntut untuk fokus dan konsentrasi mengerjakan soal Sub Bahasa inggris yang pengerjaanya harus cepat dalam 1 soal tidak lebih dari 1 menit dan belum pemotongan waktunya.

9.Hampir sekitar 3000-an peserta CPNS harus tidak lolos passing Grade, banyak diantaranya adalah lulusan luar negeri, lulusan S3, dosen bahasa inggris dan bahkan banyak dosen yang sudah publikasi jurnal Internasional Scopus bereputasi dari Q1 sampai Q3. Hal ini didapatkan dari banyak peserta yang memiliki nilai TOEFL lebih dari 500 dan memiliki nilai IELTS yang bagus dan bahkan ada peserta yang memiliki pengalaman ikut berpartisipasi sebagai volounter kegiatan internasional dan kegiatan PBB tetapi tidak lolos passing grade Sub Bahasa inggris.

10.Banyak peserta SKB CPNS yang tidak lolos Passing Grade kebanyakan adalah peringkat 1 SKD dan memiliki nilai SKB tinggi – tinggi meliputi : Etika dan Perguruan tinggi, Sub test Penalaran, Dimensi Psikologi bahkan pada sub test Wawancara dan Ujian Micro Teaching. Dikwatirkan hal ini tidak fair play dikarenakan hanya satu sub test yang bukan pada unsur utama tetapi menggugurkan sub test yang bernilai besar yang berkompeten. Alangkah tidak adil apabila Peringkat tertinggi dalam semua sub test harus gugur karena 1 sub test bahasa inggris yang belum diuji reabilitas dan validitasnya.

11.Sub test Bahasa inggris yang berjumlah 20 soal dengan tingkat kesulitan yang rumit dan bervariasi dikerjakan hanya 20 menit sehingga 1 soal hanya mengerjakan 1 menit serta belum pemotongan waktu yang terjadi ketika pelaksanaan pada waktu dipojok atas kanan komputer Pusmenjar, hal tersebut belum mewakili bahwa peserta tersebut dikatakan kompeten atau belum dikarenakan dikatakan kompeten dalam bahasa inggris apabila melalui Listening, Reading, Struktur, Eror Recognition dll


LAPENMI PB HMI berharap pihak Kemendikbudristek untuk meninjau ulang kebijakan yang dikeluarkan ditengah proses yang sementara berlangsung.


Diketahui, pihaknya juga akan mengadukan kebijakan tersebut kepada Komisi X DPR RI.


LAPENMI PB HMI juga membuka kontak pengaduan Rekrutmen CPNS Dosen melalui Nomor Handphone 085693456027


(*/rls)