Proyek Muhammadiyah Tidak Ada Yang Mangkrak, Muzani Mengaku Perlu Belajar di Muhammadiyah -->
Cari Berita

Proyek Muhammadiyah Tidak Ada Yang Mangkrak, Muzani Mengaku Perlu Belajar di Muhammadiyah

Wakil Ketua MPR RI H.Ahmad Muzani dikawal Kokam Muhammadiyah saat berpidato

Bugiswarta.com, PALEMBANG -- Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga Wakil ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani mengaku perlu banyak belajar dari keikhlasan beramal dari Muhammadiyah.


Muzani dalam pidatonya dihadapan Keluarga Besar Muhammadiyah Sumatera Selatan (Sumut) menyebutkan bahwa Muhammadiyah yang sejak tahun 1912 telah hadir bahkan lebih dahulu ada dibandingkan bangsa Indonesia.


“1912 organisasi ini sudah ada, kami sebagai partai politik ingin belajar dari pengalaman organisasi ini sejak dilahirkan sampai sekarang, kata orang Jawa rame ing gawe sepi ing pamrih,” kata Muzani di Universitas Muhammadiyah Palembang, 1 November 2021


Persyarikatan Muhammadiyah yang terus bergerak hingga saat ini dengan keikhlasan terus dirasakan keberadaan dan manfaatnya oleh masyarakat. Keikhlasan yang diajarkan oleh para pendiri Muhammadiyah menyebabkan organisasi ini lambat laun menjadi sebuah gurita besar di Indonesia.


Bahkan Proyek pembangunan amal usaha Muhammadiyah di daerah terpencil sekalipun, baik itu sekolah, rumah tahfidz, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan tidak ada yang mangkrak pembangunannya.

Berfoto bersama PWM Muhammadiyah Sumsel dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumsel- Dokumentasi Gerindra

“di Muhammadiyah mulai orang dilahirkan sampai orang sekolah di sekolah semua diurus oleh Muhammadiyah, dari hulu sampai hilir, karena itu kita ingin belajar bagaimana kita beramal tanpa pamrih, “ lanjut Muzani sembari menyampaikan Guyonan bahwa problem partai politik dalam sebuah kegiatan benderanya lebih banyak dari jumlah bantuannya.


“Sebagai gerakan politik yang juga sama maksudnya memberi pengabdian kepada bangsa dan negara, Gerindra ingin belajar banyak bagaimana Muhammadiyah ikut berperan aktif dalam proses berbangsa dan bernegara,” lanjutnya


Selanjutnya Muzani menyampaikan tugas Gerindra sebagai Partai Politik untuk menenangkan situasi politik nasional yang berdampak pada ketentraman masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk menjadi pemersatu bangsa.


“Bergabungnya Pak Prabowo dalam pemerintahan Jokowi ini menimbulkan ini, maka kami berkali-kali mengatakan kontribusi terbesar dari bergabungnya pak Prabowo dalam pemerintahan Jokowi - Ma’ruf adalah menyebabkan bangsa ini bersatu dan makin kokoh persatuan dan kesatuan,” paparnya.


Kemudian Muzani mencontohkan beberapa negara yang terpecah dan sulit mengatur kedamaian masyarakatnya lantaran perpecahan, akibat pentas demokrasi.