Pertemuan Tahunan Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF), Bahas Ekonomi dan Perdagangan Global -->
Cari Berita

Pertemuan Tahunan Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF), Bahas Ekonomi dan Perdagangan Global

BUGISWARTA.com, Jakarta -- Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Yohanis Fransiskus Lema dan Anggota BKSAP DPR RI Ratih Megasari Singkarru mengikuti Pertemuan Tahunan Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF) Ke-29 diselenggarakan di Republik Korea dan diikuti oleh seluruh perwakilan negara di Asia Pasifik.

Pertemuan tersebut dilakukan secara virtual dari ruang rapat BKSAP lantai 6 Gedung Nusantara III, Selasa (9/11/2021).

"Masalah ekonomi dan perdagangan global menjadi perhatian utama untuk memastikan rebound positifnya setelah hampir dua tahun lesu karena pandemi. Kami harus mengubah krisis ekonomi global yang sedang berlangsung menjadi peluang sempurna untuk bersatu dengan kerja sama yang lebih kuat dari sebelumnya," terang Yohanis dalam sambutannya.


Anggota Komisi IV DPR RI ini juga mengucapkan terima kasih karena APPF telah mengakomodasi dua rancangan resolusi DPR RI tentang: (1) Penguatan kerjasama internasional untuk ketahanan ekonomi yang lebih besar dan pemulihan ekonomi yang inklusif dan (2) Percepatan ekonomi digital dan peningkatan konektivitas.


Ia menambahkan, Draf pertama tentang penguatan kerja sama internasional untuk ketahanan ekonomi yang lebih besar dan pemulihan ekonomi yang inklusif menunjukan beberapa penekanan penting:

  1. Menekankan kembali dampak negatif pandemi terhadap ekonomi global seperti meningkatnya permintaan dan gangguan rantai pasokan, aktivitas investasi yang lesu, hutang yang membengkak, kontraksi perdagangan dan pariwisata.
  2. Menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memperkuat multilateralisme, solidaritas dan kerjasama global dalam menangani pandemi dan dampaknya.
  3. Mendorong sepenuhnya untuk mengambil langkah-langkah ekonomi hijau untuk mencapai pemulihan ekonomi yang lebih berkelanjutan, pembangunan yang lebih cepat, dan masyarakat manusia yang lebih inklusif.
  4. Berdasarkan penekanan tersebut, rancangan kami mendesak Negara-negara Anggota APPF untuk: (1) mendorong kerja sama dan solidaritas internasional yang lebih intensif, regionalisme dan multikulturalisme dalam mendukung penanggulangan pandemi dan dampaknya berdasarkan inklusivitas, transparansi, keterbukaan, saling menguntungkan dan saling menghormati; (2) memastikan bahwa penanggulangan pandemi seimbang, tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan mendukung usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, Anggota BKSAP DPR RI Ratih Megasari Singkarru mengatakan Draf kedua tentang percepatan ekonomi digital dan peningkatan konektivitas menunjukkan beberapa penekanan penting:

  1. Menyadari peran penting digitalisasi, inovasi, dan teknologi dalam mendorong ketahanan UMKM, khususnya di masa pandemi COVID-19. 2. Memperhatikan untuk mengubah pandemi menjadi percepatan inovasi dan digitalisasi kolaboratif.
  2. Menggarisbawahi pentingnya memastikan keamanan siber dan perlindungan data pribadi serta hal-hal terkait.Berdasarkan penekanan tersebut, rancangan kami mendesak Negara-negara Anggota APPF untuk: 
  3. memperkuat kebijakan dan kerangka peraturan yang meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan UMKM; 
  4. mengambil tindakan untuk percepatan konektivitas digital di wilayah; 
  5. mendorong kerja sama yang lebih luas di kawasan untuk mengadvokasi kesadaran tentang manfaat masyarakat digital serta pendidikan dan inklusi digital untuk meningkatkan keterampilan TIK dan literasi digital; 
  6. memperkuat kerja sama keamanan siber dan perlindungan data.