Peringati Hari Sumpah Pemuda, Penjaga Laut Makassar Akan Tanam 2800 Pohon Mangrove -->
Cari Berita

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Penjaga Laut Makassar Akan Tanam 2800 Pohon Mangrove

BUGISWARTA.com, MAKASSAR, - Puluhan komunitas dan lembaga yang tergabung dalam Kolaborasi Penjaga Laut Makassar akan melaksanakan kegiatan #AksiMudaJagaIklim sebagai momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kawasan Wisata Mangrove Lantebung, Kamis (28/10/2021).


Bentuk aksi jaga iklim yang akan dilaksanakan adalah penanaman 2800 bibit mangrove, bersih sampah di kawasan mangrove dan kampanye pelestarian lingkungan khususnya ekosistem pesisir dan laut.


Koordinator Kegiatan Adi Zulkarnaen menyampaikan kegiatan ini bertujuan sebagai upaya penyadartahuan dan ajakan kepada masyarakat dan pemuda untuk menjadi bagian dalam menjaga iklim.


Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya  untuk mendukung Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Makassar dengan mempertahankan dan memperluas kawasan mangrove.


"Perlu aksi nyata dalam mengurangi tekanan terhadap lingkungan pesisir dan laut serta upaya mencegah krisis iklim," ujar Zul sapaan akrab Adi Zulkarnaen yang juga Koordinator Penjaga Laut Indonesia Bagian Tengah, Rabu (27/10/2021).


Kata dia, kegiatan #AksiMudaJagaIklim yang dilaksanakan secara serentak di lebih 100 lokasi di Indonesia ini merupakan bagian dari memperkenalkan dan memperkuat gerakan bersama melalui aksi yang dimotori oleh kaum muda melalui Penjaga Laut.


"Kota Makassar dipilih sebagai salah satu lokasi titik utama #AksiMudaJagaIklim. Karena kondisi pandemi, tentunya peserta akan kami batasi dan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini pula dapat diikuti seluruh pemuda dari rumah dengan mengajak seluruh pihak peduli terhadap iklim melalui media sosial," jelas Zul.


Koordinator Divisi Networking Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia ini menambahkan selain pemuda pihak pelaksana turut mengundang sejumlah pihak seperti dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Tokoh Masyarakat dan pihak lainnya.


Terpisah, Direktur Eksekutif YKL Indonesia Nirwan Dessibali menjelaskan ekosistem mangrove memiliki peranan penting dalam menjaga iklim dimana dapat menekan laju peningkatan konsentrasi gas rumah kaca khususnya kemampuan menyerap karbon dan menyimpan karbon dalam tanah. Mangrove dapat untuk mitigasi dan adaptasi atas resiko bencana karena perubahan iklim.


"Dibalik peranan pentingnya untuk menjaga iklim, saat ini luasan mangrove semakin terdegradasi khususnya di Kota Makassar.  Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir menghilang lebih 80% mangrove di Kota Makassar. Bahkan di daerah pesisir selatan mangrove telah hilang," jelas Nirwan.


Untuk itu perlu peran berbagai pihak khususnya anak muda untuk terlibat dalam pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia khususnya di Kota Makassar.


"Anak muda harus mengambil bagian. Mari terlibat untuk memperluas luasan mangrove Kota Makassar yang saat ini hanya tersisa 56,6 Ha. Mangrove di pesisir utara Makassar khususnya di Lantebung adalah mangrove terakhir yang tersisa di Kota Daeng," ajak Nirwan.


#AksiMudaJagaIklim adalah kegiatan yang diinisiasi Yayasan EcoNusa dan Penjaga Laut serta berkolaborasi dengan ratusan pihak, baik pemerintah, universitas, NGO, Komunitas, Lembaga Kemahasiswaan dan lainnya.


Khusus untuk di Kota Makassar yang bertindak sebagai co-Organize adalah, YKL Indonesia, Lembaga Maritim Nusantara (LEMSA), Zero Waste Makassar,  World Cleanup Day (WCD) Sulsel, dan Ikatan Keluarga Lantebung (IKAL).


Sementara kolaborator dengan komunitas/lembaga yakni Marine Science Diving Club (MSDC) UNHAS, Mapala Massenrempulu, Greenfluencer Indonesia, ARI Sulsel, Pepelingasih Sulsel, Pejalan Makassar, Mangrove brotherhood celebes, SETAPAK 22, PERMAKRIS IK-UH, WALHI Sulsel, IMM FUFP UINAM, Ikasa Makassar, Misi Kemanusiaan DJW, Nypah Indonesia, LA Team, Kophi Sulsel, Klikhijau.com, Pikom IMM, Anak-Anak Peduli, LEMA FPIK UMI, HMTL STTNI Makassar, Arsitektur Sipil Pemerhati Lingkungan Hidup.


Inkubator bisnis Mekartani Unhas, Yayasan Negeri hijau, HmI Kom. Ilmu dan Teknologi Unhas, Jeda Iklim Makassar, Green youth movement, KEMA JIK FIKP-UH, KPG Sulsel, Dzul Jalali Walikram, Jekomala, Green Makers Makassar, Mapaska, Sekolah Sampah Bosowa, Komunitas Pendaki Gunung, FDC-UNHAS, Sipakatau Sipakalebbi, Lembaga Adventure, Robinson Journey dan lainnya.