πΊπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Ž π‘€π‘–π‘Ÿπ‘–π‘  πΎπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘˜π‘’π‘  π‘‡π‘Žπ‘˜ π΄π‘˜π‘’π‘– 𝑅𝑆 πΎπ‘œπ‘™π‘Žπ‘π‘  πΌπ‘šπ‘π‘Žπ‘  πΎπ‘Žπ‘ π‘’π‘  -->
Cari Berita

πΊπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Ž π‘€π‘–π‘Ÿπ‘–π‘  πΎπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘˜π‘’π‘  π‘‡π‘Žπ‘˜ π΄π‘˜π‘’π‘– 𝑅𝑆 πΎπ‘œπ‘™π‘Žπ‘π‘  πΌπ‘šπ‘π‘Žπ‘  πΎπ‘Žπ‘ π‘’π‘ 

Bugiswarta.com, Jakarta -- Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Putih Sari, mengaku miris dengan pernyataan pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) yang tidak mengakui kolapsnya fasilitas kesehatan rujukan pasien terpapar Covid-19.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun meminta, agar Kemenkes RI menyampaikan data sejujurnya sesuai kondisi di lapangan. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mampu menyadari kondisi saat ini tidak baik-baik saja.

“Yang agak miris justru pernyataan dari Jubir Ibu Nadia beberapa hari yang lalu, yang mengatakan belum terjadi kolaps di fasilitas kesehatan. Saya tidak ngerti ini ya, tidak paham, maksudnya seperti apa? Saya kira jangan cuma lihat dari laporan data saja,” ungkap Putih, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI, yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (05/07/2021).