Gerindra Harap Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang -->
Cari Berita

Gerindra Harap Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang

Dokumentasi Bugiswarta

Bugiswarta.com, Jakarta -- Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Heri Gunawan berharap agar program Bantuan Sosial Tunai (BST) pemerintah diperpanjang untuk menggenjot konsumsi masyarakat menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Hal itu disampaikan Heri Gunawan dengan harapan memperpanjang BST akan menjadi salah satu jalan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,3 persen.

“Tahun ini pemerintah telah menggulirkan BST untuk empat bulan pertama (Januari-April). jadi dengan memperpanjang BST ini akan jadi solusi atas rendahnya konsumsi atau daya beli masyarakat setelah pemerintah melarang mudik lebaran,” kata Hergun, Rabu (14/4/2021) 

Selanjutnya kata Heri Gunawan saat ini pemerintah sedang menggulirkan program BST yang menjangkau 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek dengan besaran bantuan sebesar Rp300 ribu/KPM selama empat bulan menjadi alternatif meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat setelah keluar larangan mudik

“Bila selama Ramadan dan Idul Fitri tidak ada BST dikhawatirkan akan memperburuk kondisi ekonomi,” ucapnya.

Dirinya mendukung pemerintah untuk memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri untuk menggenjot daya beli masyarakat dengan tetap mengucurkan stimulus BST. Harapannya, daya beli masyarakat tetap terjaga dan pada akhirnya akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Tradisi mudik yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi masyarakat tentu berdampak setelah keluarnya larangan pemerintah untuk mudik demi menjaga peningkatan penularan Covid-19 ini.

“Jenis konsumsi yang cukup besar jelang mudik biasanya berupa pembelian motor, mobil, bahan makanan, pakaian, biaya transportasi, dan biaya komunikasi,”ucapnya mendetailkan sejumlah faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi jelang ramadhan 

Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik dari Jabodetabek pada 2019 mencapai 3,4 juta orang. Sementara uang yang tersedot ke daerah selama musim mudik 2019 diperkirakan mencapai Rp10,3 triliun.