Laporan : A. Nurwahyuni
Mahasiswa Semester IV Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar Melaporkan dari Kolaka
|
Pemandangan Senin siang (30/3/2020) terlihat hanya satu motor yang melintas di jalan poros Kecamatan Samaturu.
Masyarakat Desa Malaha juga sulit mendapatkan masker dan antiseptic yang bisa membantu menghindari wabah Covid-19.
Kedua barang tersebut sudah sangat langka dan jika ada harganya 5 kali lipat lebih mahal dari harga normal masker, harga standar biasanya di jual Rp. 2.000 per lembar kini menjadi Rp.10.000 perlembarnya.
Kondisi dan suasana kehidupan desa sangat jauh berbeda sebelum wabah Covid-19 merebak jalanan senantiasa ramai dengan pengendara motor dan mobil.
Suasana sepi terasa sejak masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah, sekolah juga diliburkan, anak-anak yang biasanya bermain di sekitar desa kini tak lagi terlihat.
Maklumat Bupati Kolaka, pemerintah desa harus menutup tempat wisata dan mengurangi jam operasi pasar Desa Malaha.
Shalat Jumaat berjemaah di masjid juga di tiadakan untuk jangka waktu yang tidak di tentukan.
Objek wisata Pesona Malaha yang biasanya di padati pengunjung berasal dari dalam dan luar kota, kini harus ditutup untuk memenuhi maklumat Bupati Kolaka.
Para perawat yang bertugas di Puskesmas juga melakukan pendataan untuk setiap tamu yang datang dari luar kota untuk mencegah adanya wabah Covid-19.
Beberapa warga sudah melakukan penyemprotan cairan desinfektan di sekitar rumah mereka, cairan desinfektan yang digunakan merupakan buatan warga setempat