Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, menjadi suksesor Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketum Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan mulai diuji dalam pilkada serentak 2020.
Pasalnya, disinilah awal mulai pergerakan politik melalui koalisi dengan partai lain untuk membentuk sebuah kekuatan besar.
"Pilkada serentak 2020 akan menjadi ajang adu kekuatan koalisi partai politik sebagai persiapan awal menghadapi pemilu 2024 yang akan datang, untuk itu diperlukan kematangan dalam memberikan dukungan politik kepada kandidat kepala daerah sehingga target yang diharapkan kedepan bisa tercapai", tutur Jajat, Selasa 17 maret 2020.
Jajat menilai, secara pengalaman dapat dikatakan AHY belum teruji, namun dengan adanya bayang-bayang SBY dibelakangnya strategi politiknya rasanya tidak akan berbeda jauh, untuk itu secara garis besar kepemimpinan Demokrat tidak ada yang berubah.
Lanjut Jajat Pemilu dan Pilpres 2024 yang akan membuka kesempatan setiap partai untuk berpacu menarik simpati rakyat, apalagi dalam pilpres yang akan datang tidak ada kandidat dari petahana.
“untuk itu selain dibutuhkan pengalaman yang mumpuni dan berpengalaman saya kira sosok figur dalam sebuah partai akan sangat menentukan karena pada dasarnya dalam politik kita figur dalam sebuah partai masih dipandang bagian penting dalam menarik simpati rakyat", tutup Jajat.
Laporan Usman